SuaraSumut.id - Bentrokan terjadi antara pihak PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) dengan masyarakat adat Natumingka, Sumatera Utara.
Bentrok terjadi karena masyarakat menolak lahan mereka ditanami tanaman eucalyptus oleh pihak perusahaan.
Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun puluhan orang disebut mengalami luka-luka. Beberapa warga dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan akibat luka serius yang dialami.
Hengky Manalu dari AMAN Tano Batak menyebut, insiden berawal pihak kepolisian mendatangi rumah Ketua Komunitas Huta Natumikka, pada Senin 17 Mei 2021 malam.
Baca Juga:Exim Bank Taiwan Gandeng BNI, Berikan Relending Facility
Kedatangan pihak kepolisian untuk memberitahukan bahwa pihal TPL akan melakukan penanaman bibit eucalyptus di wilayah adat Natumikka.
"Warga yang mendengar secara spontan bergerak menuju simpang titi alam. Kemudian membuat portal untuk menghalangi jalan masuk agar pihak PT TPL tidak masuk ke areal wilayah adat," katanya, dalam keterangan yang diterima, Selasa (18/5/2021).
Pihak TPL lalu datang dengan membawa petugas keamanan dan karyawan perusahaan berjumlah 500 orang, pada Selasa (18/5/2021) sekitar pukul 06.30 WIB. Mereka juga membawa puluhan truk berisi bibit eucalyptus siap tanam.
"Oleh warga yang berjaga di wilayah adat berupaya menghalangi pihak TPL yang ngotot menanami bibit eucalyptus," ujarnya.
Sekitar pukul 09.00 WIB pihak Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Balige mencoba membujuk warga agar pihak PT TPL dapat melakukan penanaman bibit eucalyptus. Namun demikian warga tetap tidak memperbolehkan PT TPL untuk melakukan penanaman.
Baca Juga:Regulasi Rokok Elektrik di Indonesia, Kapan Rampung?
"Pihak keamanan TPL lalu memberi aba-aba kepada karyawan agar memegang kayu dan batu untuk menerobos blokade barisan warga. Mereka melempari warga dengan batu dan kayu," tukasnya.
Hingga berita ini dimuat belum ada keterangan resmi dari pihak TPL mengenai kejadian tersebut.