Komunitas Mahasiswa Musik Perkusi USU Garap Karya "Komunitasin Aja"

Sejak saat itu komunitas ini semakin eksis dan semakin berkembang.

Suhardiman
Selasa, 01 Juni 2021 | 13:10 WIB
Komunitas Mahasiswa Musik Perkusi USU Garap Karya "Komunitasin Aja"
Komunitas Mahasiswa Musik Perkusi USU Garap Karya "Komunitasin Aja". [Ist]

SuaraSumut.id - Komunitas mahasiswa musik perkusi Universitas Sumatera Utara (USU) yang dibentuk pada tahun 2008 dikenal dengan "Komunal Primitif Percussion".

Saat ini Komunal Primitif Percussion terdiri atas 22 orang personel, di antaranya Benny Sintong Pasaribu, Tambak, Pande Gopas, Nevo Kaban, Hiskia Hutabarat, Arnold Sitorus, Deni Siregar, Baktiar Sinaga, Ando Sipayung, Tondi Nababan, Tina Ginting, Karia Silalahi, Rahmat, Olo Sitohang, Jawara, Boby Damanik, Denra Tambunan, David Sidabari, Samuel Tampubolon, Fitri, Miranda Sinaga, Nia Barus dan Maria.

Komunitas yang dipelopori oleh Freddy Purba ini, awalnya hanya sebagai wadah latihan bagi mahasiswa Etnomusikologi USU yang ingin atau rindu belajar musik perkusi. Hal ini mereka lakukan karena mata kuliah dari musik perkusi ini tidak ada dalam Program Studi Etnomusikologi USU.

Hingga suatu saat ada tawaran untuk mengisi kegiatan diskusi mahasiswa antar Universitas tahun 2009 di Pendopo USU. Sejak saat itu komunitas ini semakin eksis dan semakin berkembang.

Baca Juga:Liga 1 2021/2022 Tayang di Mana Saja? Ini Jawaban PT LIB

Sintong Pasaribu, anggota Komunal Primitif Percussion mengaku, sejak dibentuk komunitas ini menggarap banyak karya, seperti Bhineka, Selayang Pandang, Biring Manggis, Rampak Nusantara, Body Perkusi.

"Hingga saat ini garapan karya Komunal yang terbaru adalah "Komunitasin Aja". Karya tersebut bekerjasama dengan Wonderful Indonesia dan telah dipublikasikan di Kanal Youtube Kemenparekraf," katanya, Selasa (1/6/2021).

Karya yang dirilis pada 13 September 2020 bemiliki tujuan untuk membangkitkan semangat seluruh komunitas di nusantara untuk bersatu, berkreasi dan terus berkarya. Sehingga video dan lantunan musik yang dimainkan oleh komunitas ini dapat membangkitkan semangat seluruh komunitas diseluruh nusantara.

Lagu ini juga dibawakan dengan menyuguhkan video klip keindahan alam nusantara. Hingga saat ini (21/5), Official Music Video yang menyuguhkan video Komunal, mencapai tujuh ratus lima puluh ribu penonton.

Pencipta lagu "Komunitasin Aja" ditulis langsung oleh beberapa anggota komunitas. Selain itu, komposer dari karya lagu ini ialah Komunal Primitif Percussion dan Pandde Goppaz Aruan. Gaya musik perkusi yang unik dan alat musik yang dipadukan dari berbagai alat musik nusantara menjadi kelebihan tersendiri karena dapat dinikmati oleh setiap kalangan.

Baca Juga:Perhitungan Gaji Ke-13 untuk Tahun 2021, PNS Perlu Tahu

Dalam garapan bersama Kemenparekraf ini menyuguhkan tampilan yang menarik, yang dapat dilihat dari lokasi pengambilan videonya yang dilakukan di Tangkahan, Sumatera Utara, dan juga menampilkan penari serta pemain musik perkusi yang menggunakan face painting sebagai penambah nilai seni yang menarik. Hal itu juga menjadi ciri khas dari Komunal untuk menggunakan face painting sebelum aksi panggung.

Kolaborasi dan kerjasama antar anggota Komunal Primitif Percussion patut diapresiasi, pasalnya garapan karya yang diciptakan oleh Komunal ini menjadi nilai positif dan angin segar bagi anak muda penerus bangsa Indonesia untuk melestarikan musik tradisional di Indonesia.

"Karena melalui musik perkusi, kita juga dapat mempelajari dan mengenal lebih lanjut alat musik daerah dan lantunan musik tradisional yang kaya dan patut dinikmati oleh seluruh kalangan," ujarnya.

Komunal Primitif Percussion berharap lebih dikenal masyarakat dan eksistensi musik perkusi juga dapat diterima semua kalangan sehingga popularitas dan penikmatnya terus meningkat.

"Identitas kita sebenarnya adalah kebudayaan, jadi jangan tinggalkan kebudayaan kita," tukasnya. [Oleh : Ankaa Publisher]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini