SuaraSumut.id - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menegaskan belum mengizinkan sekolah tatap muka dibuka di Sumut. Edy beralasan situasi pandemi dan angka kasus Covid-19 di Sumut masih belum bisa dipastikan.
"Tatap muka belum saya izinkan, tergantung situasi. Covid-19 masih menghantui kita semua. Tak mungkin anak-anak kita korbankan hanya gara-gara kita menuntut pendidikan tatap muka," kata Edy, Kamis (3/6/2021).
Dengan segala keterbatasan dalam pembelajaran, Pemprov Sumut belum melakukan perencanaan untuk membuka sekolah dan belajar tatap muka.
Hal itu untuk menghindari terjadinya kluster sekolah dan menjaga anak didik dari penularan Covid-19. Sekolah tatap muka akan diberlakukan dan dibuka jika kondisi Covid-19 di Sumut bisa dipastikan telah menurun.
Baca Juga:Penyelenggaraan Ibadah Haji 2021 Dibatalkan, Menag: Uang Jamaah Haji Bisa Diambil Lagi
"Tanya sama Tuhan, turun tidak Covid-19 itu. Kalau turun, besok langsung kita buka itu (sekolah)," ujarnya.
Apalagi, kata Edy, Kementerian Pendidikan tidak menentukan bulan kapan pembelajaran tatap muka harus dibuka. Akan tetapi berdasarkan kondisi penanganan Covid-19 di wilayah.
Edy akan membuka sekolah setelah berkonsultasi dengan para ahli untuk menentukan apakah layak Sumut memberlakukan sekolah tatap muka atau tidak.
"Berkali-kali saya beri tahu, yang menentukan itu nanti, setelah kita kumpulkan tokoh, ahli yang berkompeten. Pertama ahli psikologi anak, dokter anak, ketiga guru, keempat tokoh masyarakat. Nanti kita tanya," ungkapnya.
Edy mengaku, dua pekan setelah lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah terjadi lonjakan kasus di Sumut mencapai 96 kasus dalam sehari. Disisi lain ketersediaan tempat tidur di rumah sakit (BOR) berada di angka 57 persen.
Baca Juga:Tolak Gigi Jadi Ikon PON XX, Arie Kriting : Saya Hanya Bantu Menyuarakan
Namun, pada pekan ketiga kondisi mulai melandai dengan jumlah kasus 90-91 perhari. Dan BOR makin membaik meski masih di atas 50 persen.
"Dengan dibukanya 300 room, mudah-mudahan semua terkendali dengan baik. Tidak ada Medan, tidak ada provinsi. Semua itu provinsi dilakukan di tingkat daerah. Terkhusus saat ini vaksin itu untuk Mebidangro plus Pematangsiantar dan simalungun," pungkasnya.
Kontributor : Muhlis