"Udah sembilan tahun kami menunggu," katanya.
Kondisi fisik yang mulai menua menjadi faktor yang dikhawatirkan oleh keduanya. Dengan kondisi fisik yang sehat, dia berharap saat di tanah suci nanti dapat menunaikan semua rukun haji.
"Sedih kali lah, tadi yang saya bilang, kami sudah tua tidak, apakah umur kami panjang atau tidak. Itu lah yang buat sedih," bebernya.
Mempersiapkan diri berangkat ke Tanah Suci
Baca Juga:Susul Brylian Aldama ke Kroasia, David Maulana Gabung HNK Rijeka
Sebelum mendapat informasi pembatalan keberangkatan jemaah haji, nek Ida dan suami telah menyiapkan diri untuk berangkat ke tanah suci. Salah satunya telah menjalani proses vaksinasi Covid-19 selama dua kali. Keduanya juga sudah menerima penyuntikan vaksin Meningitis.
"Udah (vaksin) Covid-19, bulan lalu. Disuntik di Puskesmas untuk persiapan haji. Suntik vaksin Meningitis pun sudah kami," ucapnya.
Beberapa perlengkapan untuk menunaikan ibadah haji juga sudah mereka terima. Seperti kartu identitas, bakal kain kemeja batik dan peralatan lain telah diterima.
Nenek Ida dan kakek Marimin tetap menyatakan akan menunggu sampai diberangkatkan dan tidak akan menarik kembali uang yang telah dibayarkan.
"Enggak, kami menunggu ajalah sampai diberangkatkan. Nanti kalau diambil (uang) pas mau umrah dibatasi juga umur," kata dia.
Baca Juga:Profil Timnas Skotlandia di Euro 2020: Optimis Melaju ke Babak Selanjutnya
Mereka berharap ada keajaiban pada tahun ini untuk segera diberangkatkan ke tanah suci menunaikan ibadah haji. Dia mengharapkan adanya perubahan kebijakan dan situasi pandemi, sehingga dapat segera diberangkatkan.