BPS: Jumlah Penumpang di Bandara Kualanamu Turun

Hal ini sebagai dampak pandemi Covid-19 yang masih terus terjadi.

Suhardiman
Kamis, 01 Juli 2021 | 06:35 WIB
BPS: Jumlah Penumpang di Bandara Kualanamu Turun
Suasana di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. [digtara.com]

SuaraSumut.id - Jumlah penumpang domestik yang berangkat dan datang di Bandara Kualanamu pada kuartal I 2021 turun 30-an persen dibandingkan periode sama 2020. Hal ini sebagai dampak pandemi Covid-19 yang masih terus terjadi.

Jumlah kedatangan penumpang domestik pada triwulan I 2021 tinggal 506.107 orang atau turun 34,39 persen dari periode sama 2020 yang mencapai 771.418 orang. 

Sedangkan jumlah penumpang yang berangkat di kuartal I 2021 turun 30,47 persen dari 718.155 oranf di kuartal I 2020 menjadi 490.337 penumpang di periode sama 2021.

Demikian dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, dilansir dari Antara, Kamis (1/7/2021).

Baca Juga:Everton Resmi Tunjuk Pelatih Baru, Eks Liverpool Rafael Benitez

"Penurunan jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang domestik di Bandara Kualanamu dampak masih berlangsungnya pandemi Covid-19," katanya. 

Syech mengatakan, bukan hanya penumpang domestik yang turun, tetapi juga internasional. 

Pada kuartal I 2021 jumlah kedatangan penumpang turun 93,90 persen menjadi 12.316 dari 201.715 orang di periode sama 2020.

Sementara jumlah keberangkatan penumpang turun 98,86 persen dari 186.089 menjadi 2.125 orang di kuartal I 2021.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut, Solahuddin Nasution, memperkirakan jumlah penumpang domestik dan internasional yang datang dan berangkat dari Bandara Kualanamu akan meningkat khususnya pada semester II. Pasalnya, ada libur keagamaan seperti Idul Adha, Natal dan Tahun Baru. 

Baca Juga:Dompet dan Kunci Digital Akan Tersedia di Apple Watch

Meski kenaikan tidak signifikan karena Pemprov Sumut dan pemerintah provinsi lainnya dan bahkan negara asing masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dengan membuat berbagai aturan. 

"Yang pasti bisnis perjalanan wisata masih lesu," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini