Cerita Pilu Ibu yang Anaknya Dicabuli 10 Pria Bertopeng di Medan

Ia sudah beberapa bulan tinggal di Medan bersama anak satu-satunya.

Suhardiman
Jum'at, 03 September 2021 | 15:39 WIB
Cerita Pilu Ibu yang Anaknya Dicabuli 10 Pria Bertopeng di Medan
Cerita Pilu Ibu yang Anaknya Dicabuli 10 Pria Bertopeng di Medan. [digtara.com]

SuaraSumut.id - Cerita pilu datang dari seorang wanita berinisial PA (33). Anaknya yang berusia 10 tahun diduga dicabuli oleh 10 pria bertopeng di Medan.

PA pindah dari Jakarta setelah berpisah dengan sang suami. Ia sudah beberapa bulan tinggal di Medan bersama anak satu-satunya.

"Sekarang tinggal tidak tetap, pindah-pindah ke orang yang saya kenal," kata PA, melansir dari digtara.com--jaringan suara.com, Jumat (3/9/2021).

Pa bekerja sebagai kuli penyortir telur di kawasan Pantai Labu, Sumatera Utara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Lokasi tempatnya bekerja ditempuh dengan naik angkutan umum.

Baca Juga:Tusuk ABK hingga Tewas, Security di Tanjung Priok Dibekuk di Rumah Istri Siri

"Dari Medan tiga kali naik angkot. Ongkosnya bisa 15 ribu sehari," katanya.

PA bekerja dari pukul 19.00 WIB hingga pagi. Penghasilan yang didapat Rp 20 hingga 30 ribu. Itupun harus ditambah kerja ekstra mengantar telur ke kedai-kedai.

"Setelah itu ngantar pesanan ke kedai-kedai, lalu saya pulang," katanya.

Meski lelah, PA tetap mengurus anaknya yang kini duduk di bangku SD kelas 3. Setelah jadi korban pencabulan, sang anak enggan sekolah. Ia bahkan ikut ke mana ibunya pergi.

"Sekarang dia (anaknya,red) saya bawa kerja. Sekarang dia takut," katanya.

Baca Juga:Korban Dugaan Pelecehan Seksual di KPI Tunda Lapor ke Komnas HAM

Sang ibu mengaku tidak memiliki keluarga lagi di tempat asalnya itu. Kini, ia harus berjuang sendirian di tengah masalah yang menimpa buah hatinya.

Diberitakan, petaka yang dialami korban bermula saat ia hendak pergi ke warung yang tak jauh dari rumahnya, Senin (23/8/2021) sore.

Tak lama berselang, salah seorang diduga pelaku menyergap dan memaksa korban naik ke mobil pikap yang bagian baknya ditutupi terpal.

Di atas mobil, para pelaku yang diperkirakan berjumlah 10 orang diduga bergantian melakukan rudapaksa, dan merekam aksi mereka.

Usai puas melampiaskan nafsu bejatnya, para pelaku membuang korban di tempat semula. Korban pun pulang ke rumah dalam keadaan kalut.

"Malam hari saya lihat anakku murung, terus saya tanya, anak aku itu tak mau jawab, ia meneteskan air mata. Saya bujuk barulah dia cerita telah dirudapaksa oleh 10 orang," kata ibu korban berinisial PA, Rabu (1/9/2021).

Mendengar pengakuan itu, ibu korban memilih langkah hukum dengan membuat laporan ke polisi. Laporan ini tertuang dalam STTLP/N/1675/YAN/,2.5/ K/VIII/2021/SPKT Restabes Medan. Korban mengalami trauma mendalam atas kejadian keji ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini