Viral Pawang Pukul Anak Gajah di Tangkahan, Ini Penjelasan BBTNGL

Dirinya tidak menampik adanya pemukulan yang dilakukan pawang gajah terhadap anak gajah liar.

Suhardiman
Rabu, 17 November 2021 | 23:12 WIB
Viral Pawang Pukul Anak Gajah di Tangkahan, Ini Penjelasan BBTNGL
Tangkapan laya anak gajah dipukul pawang di Tangkahan. [Ist]

SuaraSumut.id - Video yang menunjukkan seekor anak gajah dipukul pawang di Tangkahan, Sumatera Utara, viral. Dalam video berdurasi sekitar 15 detik, terlihat seorang pengunjung wanita sambil merekam mendekati anak gajah bernama Boni di pinggiran sungai di lokasi wisata Tangkahan.

"Boni, Boni," panggil pengunjung wanita tersebut, dilihat Rabu (17/11/2021).

Tak lama berselang, seorang pria yang merupakan pawang menghampiri anak gajah. Ia lalu memukulkan kayu ke bagian kaki anak gajah untuk menjauh dari pengunjung.

"Eh...Eh, Astaghfirullahalazim," kata wanita tersebut.

Baca Juga:Volvo Trucks Luncurkan Truk FM, FMX, dan FH16 Generasi Keempat di Indonesia

Video yang beredar semakin heboh karena sempat beredar adanya narasi uang diduga dipungut dari wisatawan untuk mendekati gajah itu.

Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) angkat bicara sial video anak gajah yang dipukul oleh pawangnya.

"Situasi terkait anak gajah kebetulan kita kasih nama Boni, lahir Februari tahun ini," kata Kepala Bidang Teknis Konservasi BBTNGL, Adhi Nurul Hadi kepada SuaraSumut.id.

Dirinya tidak menampik adanya pemukulan yang dilakukan pawang gajah terhadap anak gajah liar.

"Itu sebetulnya dalam rangka bukan untuk menyakiti si gajah liar, karena maksudnya itu adalah untuk mengontrol atau menjadikan si satwa liar bisa termonitor oleh si mahoutnya," ujarnya.

Baca Juga:Hadiri Webinar ITS, Menko Marves Sebutkan Investasi Hijau

Ia menilai, gajah itu memiliki insting-insting liar, meski sudah berada lama di pusat pelatihan satwa khusus gajah jinak.

"Tetap kita harus ada memonitor perilaku mereka apalagi gajah liar ini ukurannya besar sehingga perilaku perilaku mereka di lembaga konservasi juga harus dimonitor termasuk juga perilakunya dijaga agar tidak membahayakan manusia di sekitarnya, maupun terhadap gajah liar yang ada di sana," ungkapnya.

BBTNGL menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas adanya video viral pemukulan gajah liar itu.

"Kami mohon maaf apa yang terjadi di Tangkahan menjadikan persepsi yang sangat berbeda terhadap perlakuan gajah. (Pemukulan) itu untuk mengamankan gajah liar itu sendiri dan orang di sekitarnya," pintanya.

Narasi Uang Jadi Evaluasi

Terkait adanya narasi kutipan uang, Adhi mengaku, hal itu akan menjadi evaluasi dan perhatian BBTNGL. Mestinya, tidak ada transaksi ataupun tarif terkait keberadaan gajah di Tangkahan.

"Gajah di Tangkahan itu sebenarnya murni fungsinya untuk mitigasi konflik satwa liar yang ada di Tangkahan dan juga kegiatan monitoring dan patroli di daerah kawasan, juga untuk pendidikan dan konservasi terhadap masyarakat," jelasnya.

"Sebetulnya gajah disana tidak murni menjadi seperti lembaga badan konservasi umum yang ada transaksi disitu itu sama sekali tidak seperti itu," sambungnya.

Kebetulan, kata Adhi, pengelolaan gajah ada di Tangkahan dan keberadaannya satu lokasi dengan tempat wisata yang ada di Tangkahan. 

"Sehingga ketika pengunjung pas melewati sarana pengelolaan itu menjadi objek pengunjung namun secara khusus adanya gajah liar disana kemudian memunculkan tarif itu nggak sama sekali," tandasnya.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini