"Udah senang kali si anak di Aceh, rupanya si ibu tadi ngajak pulang. Ya mungkin memang sudah ajalnya," ucap Lamsari.
Ia mengatakan sejak awal kepergian melayat ke Aceh, anak nomor dua, sempat melarang ibunya agar tidak pergi melayat.
"Udah dibilang (anaknya) gak usah pigi, titip aja tukem, tapi pergi juga ya mungkin karena kemalangan, saudara berduka dia datang ke Aceh sana," imbuhnya.
Ia menuturkan sosok almarhum sebagai orang yang baik, ramah dan peduli dengan warga sekitar.
Baca Juga:Kecelakaan Tragis Angkot Vs Kereta Api di Medan, Ini Identitas 3 Korban Tewas
"Kepada pelaku dihukum seberat-beratnya, dia sengaja menghilangkan nyawa beberapa orang," harap keluarga korban.
Pantauan di rumah duka, terlihat papan bunga duka cita yang dikirim dari CV Wampu (Angkot) berada di depan rumah. Sedangkan, pelayat terus berdatangan.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan mengerikan terjadi di perlintasan kereta api Jalan Skip Medan, Sabtu (4/12/2021) sore. Sebuah angkot nekat tertabrak kereta api.
Akibat kejadian ini, 4 orang penumpang angkot meninggal dunia, dalam kondisi mengenaskan. Sedangkan sopir angkot selamat dari kecelakaan.
Adapun identitas ketiga korban meninggal dunia yakni Asma Nur (42) dan putrinya Faida Naila Harahap (10) warga, Jalan Karya Kecamatan Medan Barat.
Baca Juga:Tak Jera 3 Kali Dibui, Residivis di Sumut Kembali Ditangkap karena Narkoba
Batara Arengga Nasution (38) warga Jalan Rusunawa Medan Deli. Dan satu orang korban meninggal dunia, identitasnya Mr X.
"Ketiga korban meninggal dunia sudah dijemput pihak keluarga," kata Kanit Lakalantas Satlantas Polrestabes Medan AKP Priyo AP kepada SuaraSumut.id
Sedangkan, identitas 6 korban luka-luka lainnya yakni Novita Aruan (22) warga Jalan Kuali, Medan mengalami luka di bagian kepala, tangan sebelah kanan patah dan kaki kanan susah digerakkan.
Putri Sefyaswan (21) warga Jalan Karya Gang Karang Sari, Kecamatan Medan Barat yang mengalami kaki sebelah kiri patah, serta mata tak bisa di buka akibat terkena percikan kaca.
Bayu Sulaiman (25) warga Jalan Pasar Pipa Lingkungan 1 Melati Seibilah Timur, Seilapian dan Eni Sureni br Tarigan (18) warga Jalan Aluminium Tanjung Mulia yang mengalami terkilir pada kaki kiri.
Serta, Farida Ratnawati (62) warga Jl. Jenderal A. Yani (dirawat di klinik Jl. Sekip) dan Lindawaty Josefina (38) warga Jalan Gereja Medan, masih menjalani perawatan di RS Royal Prima.