IDI Buka Suara soal Nakes Suntik Vaksin Kosong ke Siswa SD di Medan

pihaknya menyesalkan terjadinya peristiwa itu.

Suhardiman
Jum'at, 21 Januari 2022 | 17:41 WIB
IDI Buka Suara soal  Nakes Suntik Vaksin Kosong ke Siswa SD di Medan
Tangkapan layar anak SD diduga Disuntik vaksin kosong. [Ist]

SuaraSumut.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) buka suara terkait vaksin kosong yang disuntikkan untuk anak SD di Medan.

Ketua IDI Sumut Ramlan Sitompul mengaku, pihaknya menyesalkan terjadinya peristiwa itu.

"Kami dari IDI sangat menyesalkan peristiwa itu," katanya, melansir digtara.com--jaringan suara.com, Jumat (21/01/2022).

Ramlan mengatakan, pihaknya akan melakukan pendalaman dan pemeriksaan terkait insiden ini.

Baca Juga:Tabrakan Maut Simpang 4 Muara Rapak, Rahmad Mas'ud Minta Flyover, Warganet: Butuh Solusi Bukan Sekedar Evaluasi

"Ada hal-hal yang semestinya tidak terjadi terkait proses vaksin Covid-19. Dari standart profesi kedokteran akan melakukan pendalaman dan pemeriksaan," ujarnya.

Ia menghimbau masyarakat yang datang untuk vaksin dan ternyata belum divaksinasi untuk tidak panik.

Terpisah, dokter G yang diduga menyuntikkan vaksin kosong tersebut meminta maaf kepada publik atas peristiwa tersebut.

"Kepada pihak Polri, terhadap masyarakat, dan kepada IDI Sumut dan Medan saya memohon maaf atas kesilapan yang saya buat ini," katanya.

Diberitakan, video yang menunjukkan seorang vaksinator diduga menyuntikkan vaksin Covid-19 kosong (tanpa dosis) ke anak SD beredar dan viral.

Baca Juga:Doddy Sudrajat Bakal Ajak Main Gala Lagi, Meski Pernah Ditolak Haji Faisal

Dilihat SuaraSumut.id, terlihat anak SD duduk di kursi mengikuti vaksin Covid-19. Disampingnya ada seorang vaksinator.

"Cita-citanya apa ini," kata vaksinator sembari memegang lengan anak SD itu.

Belum sempat sang anak menjawab, vaksinator itu masukkan jarum suntik ke lengan anak tersebut.

Dalam video juga terlihat vaksinator menyentuh ujung suntik, namun dorongannya tidak sampai kandas. Vaksinator lalu mencabut jarum suntik dan membuangnya ke kotak limbah medis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini