"Sekarang sudah sembuh, sudah bekerja, ada yang jadi Satpol PP," kata Tulen.
Derita yang dialami Tulen dan keluarganya perlahan terbantu seiring dengan sembuhnya ketiga anaknya.
Dirinya begitu berterima kasih kepada Terbit Rencana. Tulen menjelaskan, Bupati Langkat juga perhatian dengan warga sekitar.
"Saya kena Covid-19 juga dibantu, diberi beras, diantar gak malu," imbuhnya.
Baca Juga:Iba Dengar Jeritan Jambret yang Tubuhnya Terbakar, Warga Padamkan Api di Tubuh Pelaku
![Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak meninjau kerangkeng di rumah Bupati Langkat. [dok: Polda Sumut]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/27/26269-kerangkeng-manusia.jpg)
"Mudah-mudahan bupati janganlah dihukum, kami kayak kehilangan. Setiap hari nampak kami senyum, eh Pak Bupati, pakai celana ponggol, pakai kaus, pakai selop, gak ada sombongnya, senyum semua masyarakatnya," sambungnya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya bernama Antoni Ginting (53). Dirinya mengaku tidak ada hal yang aneh selama anaknya Nanda Ginting (33) menjalani proses penyembuhan dari ketergantungan narkoba.
"Gak ada yang aneh-aneh di sini, gak ada masalah," katanya.
Seperti Tulen Boru Sitepu, pria ini juga merasakan penderitaan ketika anaknya kecanduan narkoba.
"Kemari (menjalani pengobatan rehabilitasi) dikasih tahu sama saudara," ucapnya.
Baca Juga:Datangi Lokasi, Ratusan Warga Minta Pemerintah Legalkan Kerangkeng Manusia
Antoni yang saat itu sedang menemani anaknya asesmen BNNP Sumut mengaku, kini anaknya sudah tidak lagi ketergantungan narkoba.