Hal senada juga disampaikan warga lainnya bernama Antoni Ginting (53). Dirinya mengaku tidak ada hal yang aneh selama anaknya Nanda Ginting (33) menjalani proses penyembuhan dari ketergantungan narkoba.
"Gak ada yang aneh-aneh di sini, gak ada masalah," katanya.
Seperti Tulen Boru Sitepu, pria ini juga merasakan penderitaan ketika anaknya kecanduan narkoba.
"Kemari (menjalani pengobatan rehabilitasi) dikasih tahu sama saudara," ucapnya.
Baca Juga:Iba Dengar Jeritan Jambret yang Tubuhnya Terbakar, Warga Padamkan Api di Tubuh Pelaku
Antoni yang saat itu sedang menemani anaknya asesmen BNNP Sumut mengaku, kini anaknya sudah tidak lagi ketergantungan narkoba.
"Sekarang dia kerja di pabrik sawit, gak digaji, tapi makan, dikasih, puding juga," ucapnya tak keberatan.
Dari penuturan warga sekitar, khususnya keluarga penghuni kerangkeng dapat ditarik kesimpulan jika mereka memuji bupati karena sudah membantu dari penderitaan ketergantungan narkoba.
Meski begitu BNNP Sumut menyebut, bahwa kerangkeng di rumah Terbit Rencana bukanlah tempat rehabilitasi.
Baca Juga:Datangi Lokasi, Ratusan Warga Minta Pemerintah Legalkan Kerangkeng Manusia
Selain izinnya tidak ada, lokasi rehabilitasi yang lebih mirip penjara ini bahkan tidak layak untuk menjadi tempat rehabilitasi.
"Bukan tempat rehab itu," kata Kepala BNNP Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan.
Belakangan muncul dugaan kalau tempat rehabilitasi itu hanya kedok semata, karena hampir semua penghuninya bekerja di pabrik sawit tanpa mendapat gaji. Polda Sumut dan Komnas HAM sedang melakukan penyelidikan untuk membuktikan ini.
Terkait dengan kerangkeng yang menjadi tempat rehabilitasi narkoba, Komnas HAM memberikan pandangan.
"Dalam pengalaman Komnas HAM tidak cukup orang berniat baik (membuka panti rehabilitasi). Tidak cukup orang berbuat baik. Tetapi berbuat baik harus dituntut dengan kualitas tindakan baiknya," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.
Choirul menyampaikan, Komnas HAM datang langsung mengecek ke lokasi karena ingin memandang penemuan kerangkeng manusia itu dalam spektrum yang luas.