SuaraSumut.id - Lima komoditas utama menyumbang inflasi terbesar di Kota Lhokseumawe, Aceh. Adalah cabai merah, bawang merah, rokok, mobil dan sabun deterjen.
Demikian diungkap oleh Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Lhokseumawe Gunawan, melansir Antara, Senin (7/3/2022).
"Inflasi yang terjadi akibat didorong oleh peningkatan harga pada komoditas cabai merah dan bawang merah yang harganya kembali naik setelah harganya anjlok bulan lalu akibat surplus pasokan," kata Gunawan.
Ia menjelaskan, saat ini cabai merah dan bawang merah masih dalam masa tanam yang membuat pasokan mulai berkurang, sehingga harganya cenderung menurun.
Baca Juga:Ini Sejumlah Agenda yang Dihadiri Gibran Sebelum Terpapar Covid-19
Untuk rokok, kata Gunawan, harganya naik lantaran adanya kebijakan peningkatan bea cukai. Peningkatan harga mobil disebabkan oleh naiknya biaya administrasi STNK, bea balik nama, dan naiknya harga bahan baku, juga memicu inflasi.
Gunawan mengatakan, Kota Lhokseumawe diperkirakan juga mengalami inflasi pada Maret 2022. Perkiraan inflasi tersebut pada kisaran 0,00 persen hingga 0,30 persen.
"Prakiraan inflasi dipengaruhi dampak peningkatan harga cabai merah dan bawang merah serta memasukinya tradisi meugang bagi masyarakat Aceh dalam bulan suci Ramadhan, akhir Maret ini," jelasnya.
Inflasi juga akan dipengaruhi normalisasi permintaan masyarakat seiring adaptasi kebiasaan baru yang semakin baik serta optimisme masyarakat yang semakin meningkat.
Deflasi di Kota Lhokseumawe pada Februari 2022 dipicu perubahan harga pada kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar -3,54 persen.
Baca Juga:5 Rekomendasi Minuman Khas Indonesia yang Kaya Manfaat
"Lima komoditas mengalami penurunan harga dan memberikan andil deflasi diantaranya ikan tongkol, daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, dan ikan dencis," tukasnya.