Tangis Bahagia Pecah Sambut 7 PMI Pulang dengan Selamat dari Ukraina

Mereka tampak saling meluapkan kerinduan setelah lama terpisah.

Suhardiman
Rabu, 23 Maret 2022 | 06:35 WIB
Tangis Bahagia Pecah Sambut 7 PMI Pulang dengan Selamat dari Ukraina
Suasana haru menyambut kepulangan tujuh PMI dari Ukraina di Binjai. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Tangis bahagia seketika pecah di rumah dinas Wali Kota Binjai, yang menyambut kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI), Selasa (22/3/2022) sekitar pukul 21.00 WIB malam.

Ada sembilan pekerja migran Indonesia (PMI) yang dievakuasi dari lokasi konflik di Ukraina. Namun hanya tujuh yang hadir. Sedangkan dua lainnya pulang ke kediamannya di Langkat.

Pantauan SuaraSumut.id, tujuh orang tiba di Binjai, dengan menaiki satu unit bus. Mereka dijemput dari Bandara Kualanamu Deli Serdang.

Suasana haru menyambut kepulangan tujuh PMI dari Ukraina di Binjai. [Suara.com/M.Aribowo]
Suasana haru menyambut kepulangan tujuh PMI dari Ukraina di Binjai. [Suara.com/M.Aribowo]

Sontak begitu tiba di rumah dinas, sejumlah keluarga yang sudah menunggu sejak sore langsung menyambut dan memeluk para PMI sembari menangis tersedu-sedu.

Baca Juga:Pasar Ponsel Pintar Indonesia Diperkirakan Tumbuh 8 Persen di 2022

"Alhamdulillah, sudah pulang" ujar Ritami (42) salah keluarga korban sembari menangis memeluk anaknya bernama Muhammad Raga Prayuda.

Para PMI juga tampak menangis sesenggukan memeluk anggota keluarganya. Mereka tampak saling meluapkan kerinduan setelah lama terpisah.

Ini Mukjizat

Salah seorang PMI bernama Iskandar mengatakan, ia bersama teman-temannya terjebak selama 22 hari di Kota Chernihiv, Ukraina. Dirinya mengaku suatu mukjizat mereka bisa selamat dari konflik Rusia dan Ukraina.

"Saya bilang mukzizat, karena informasi evakuasi itu hanya beberapa menit sebelum kami keluar," katanya.

Baca Juga:Bali United Hanya Berjarak Satu Poin dari Gelar Juara Liga 1, Eky Taufik Makin Termotivasi

Iskandar mengatakan, pihak dari Kementrian Luar Negeri menyampaikan kepadanya untuk siap-siap keluar. Sedangkan dirinya mengaku masih bingung keluar dari mana karena di tengah situasi perang.

"Tiba-tiba mobil datang, kita langsung naik, kita langsung berangkat. Alhamdulillah semuanya selamat, walaupun di jalan itu sangat sulit," ungkapnya.

Pria  berkacamata ini mengungkapkan, kondisi di sana teramat mengerikan.

"Listrik, air, semuahancur. Rudal setiap hari meledak di sekitaran kami selama 21 hari gak ada berhentinya 24 jam," kataya.

Mereka menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah Indonesia dan semua pihak yang terlibat dalam proses evakuasi.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini