SuaraSumut.id - Sumatera Utara (Sumut) memang menjadi surga wisata karena keindahan alam yang memukau. Salah satu lokasi wisata alam itu bernama Negeri Suah, di Desa Negeri Gugung, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.
Negeri Suah yang berjarak sekitar 2 jam dari kota Medan ini, terletak di lembah kawasan hutan raya Bukit Barisan. Lokasi ini menyajikan panorama keindahan alam perbukitan, yang memanjakan mata yang melihatnya.
Meski hanya berjarak dua jam dari Medan, jalan menuju Negeri Suah terbilang cukup terjal. Pasalnya, kondisi jalan rusak berbatu. Hal inilah yang membuat Negeri Suah jadi surga wisata tersembunyi yang menjadi tantangan bagi pecinta alam.
Penasaran seperti apa petualangan ke Negeri Suah yang mempesona itu, SuaraSumut.id lalu berkunjung ke sana, Sabtu (4/6/2022).
Baca Juga:Fakta-fakta Seputar Selebgram Fitri Bazri yang Tuai Hujatan Usai Ajak Selfie Ridwan Kamil
Perjalanan dimulai dari Medan menuju ke Pancur Batu hingga Sibolangit. Sesampainya di Simpang Bukkum Bandar Baru, lalu belok ke kiri dan menempuh perjalanan sekitar 45 menit menuju ke Desa Negeri Gugung.
Untuk menuju ke sana, juga dapat ditempuh dari Delitua menuju Sibiru-biru lalu masuk ke Desa Penen dan terus menuju Sibolangit. Jalan terjal mulai menghadang saat hendak memasuki Desa Negeri Gugung. Pengunjung diharapkan berhati-hati dan mengendarai dalam kondisi baik.
Jerih payah menuju lokasi seketika lunas terbayar saat tiba di Negeri Suah. Semilir angin, udara segar, pepohonan rimbun dengan bentang landscape perbukitan dengan gemercik air sungai yang membelahnya langsung menyambut pengunjung.
"Ini baru sampai baru selesai parkir kendaraan, langsung menuju pondok di pinggir sungai, lalu langsung mandi-mandi di sungai dua rasa," kata Danu, salah seorang pengungjung.
Baca Juga:Pertama Kali dalam Sejarah, Kini Magang di Gedung Putih Akhirnya Dibayar
Sungai dua rasa yang dimaksud adalah aliran Sungai Lau Jabi. Aliran sungai ini memiliki suhu yang kontras, yakni panas dan dingin.
"Ini memang luar biasa, di bagian sungai kiri airnya panas, sedangkan di kanan sungai airnya dingin," ucap Danu.
Ia tampak sangat menikmati berendam di bagian air sungai yang bersuhu panas. Penyebab air panas ini karena adanya mata air Siburak (air panas) yang muncul dari dasar Sungai Lau Jabi.
"Penat-penat semua hilang (berendam air panas), serasa dipijat," kata Danu.
Bosan berendam di air panas, Danu tampak berpindah ke bagian sungai yang bersuhu dingin yang memberikan kesegaran.
"Kalau bisa seminggu disini pun enak. Sayangnya akses jalan kemari rusak, terjal, mungkin karena itu tak banyak orang yang kemari," katanya.
"Bagi yang hobi trip ke wisata alam, tempat ini wajib dikunjungi," sambungnya.
Pantauan di lokasi, wisata alam ini memang belum ramai didatangi wisatawan. Terlihat sejumlah mahasiswa pencinta alam tampak berkemah di pinggiran aliran Sungai Lau Jabi.
Kontributor : M. Aribowo