Murid SD di Binjai Meninggal Dunia, Diduga Akibat Dianiaya Temannya

Dari keterangan murid-murid tersebut hanya memukul di bagian pundak belakang korban.

Suhardiman
Kamis, 09 Juni 2022 | 20:08 WIB
Murid SD di Binjai Meninggal Dunia, Diduga Akibat Dianiaya Temannya
Ilustrasi mayat, jenazah. [Envato]

"Saya ingin mereka dikeluarkan saja, karena saya takut ada korban selanjutnya, namun pihak sekolah menantang dan tidak mau, makanya masalah ini akan saya bawa ke jalur hukum," kata S.

Setelah tulisannya viral di media sosial, akhirnya sejumlah pihak terkait datang dan meminta keterangan permasalahan itu. Termasuk pihak keluarga terduga pelaku hingga pihak sekolah.

"Pihak sekolah dan keluarga korban, baik ayah dan ibunya sempat datang untuk membicarakan perdamaian dan memberikan uang belasungkawa kepada saya, tapi saya tolak," katanya.

Bahkan, keluarga diduga pelaku juga sudah mengakui kesalahan anaknya dan memohon agar perdamaian tersebut diterima.

Baca Juga:Diduga Bawa Senjata Api, Aksi Perampok di Minimarket Kawasan Otista Terekam Kamera CCTV

"Mereka mengakui kesalahan anaknya. Maka itu mereka mohon agar saya mau berdamai. Namun saya tetap tidak mau karena pernyataan sekolah yang menantang saya untuk membawa masalah ini ke jalur hukum," jelasnya.

Kekinian Santi sudah membuat laporan ke polisi terkait persoalan tersebut.

"Masalah ini sudah saya laporkan ke Polres Binjai. Saya juga sudah dimintai keterangan untuk penyelidikan awal," katanya.

Tanggapan Kepala Sekolah

Kepala SD Negeri bernama Afrida Hutagalung mengaku awalnya tidak pernah mendengar kabar ada murid yang bertengkar hingga berujung penganiayaan.

Baca Juga:5 Tipe Mahasiswa saat Mengerjakan Tugas, Kamu Termasuk yang Mana?

"Bahkan guru-guru juga tidak ada melaporkan kepadanya terkait masalah penganiayaan dan pengeroyokan ini," jelasnya.

Masalah ini baru diketahuinya saat ibu korban datang ke sekolah dan mengatakan anaknya dianiaya sejumlah murid.

"Jadi saat itu saya tanya ke guru mereka terkait laporan ibu S, namun gurunya mengatakan tidak ada keributan anak-anak di sekolah," terangnya.

Untuk memastikan kebenaran tersebut, kata Afrida, kemudian murid-murid tersebut dipanggil didampingi orang tuanya.

"Saya merasa kalau sendiri masalah ini tidak bisa selesai, makanya saya panggil orang tuanya. Saat itu anak-anak tersebut menunjuk kalau si anu pernah mukul. Ada enam orang murid. Kan anak-anak ini masih polos, jadi mereka saling tunjuk,” pungkasnya.

Dari keterangan murid-murid tersebut hanya memukul di bagian pundak belakang korban. Saat itu ibu korban tidak terima karena merasa anaknya meninggal akibat dianiaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini