SuaraSumut.id - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan rasa khawatirnya terkait pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal. Edy menyampaikan pepatah 'hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri'.
Dirinya berharap agar PMI yang masih berusia produktif mau berusaha bekerja di Indonesia dibandingkan dengan pergi ke luar negeri lewat jalur ilegal.
"Dari dulu orang-orang tua kita memberikan pepatah walaupun hujan emas di negeri orang lebih enak hujan batu negera sendiri, asal gak ketimpa batu aja," kata Edy di Polda Sumut, Senin (22/8/2022).
Mantan Pangkostrad ini mengatakan, pergi bekerja ke negeri seberang dengan cara tidak sah merupakan hal yang memalukan. Pemerintah dianggap tak bisa menjaga rakyatnya.
Baca Juga:Cerita Abah Lala Awal Mula Tahu Lagu Ciptaannya Ojo Dibandingke Dinyanyikan Farel Prayoga di Istana
"Saudara-saudara ini hal yang sangat memalukan sepertinya kita gak bisa menjaga rakyat kita, kita pengalaman akibat Covid-19 (hampir satu juta orang PMI Ilegal kita kembali ke Sumatera Utara," kata Edy.
"Yang jadi persoalan bukan biaya, tapi yang jadi persoalan bangsa Indonesia ini tercoreng. Saya berharap ini salah satu evaluasi saya di dalam kurikulum sekolahan ini. Jadi motivasi ditutup dengan motivasi pribadi. Ini pembelajaran," katanya.
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Yudha Nugraha mengatakan, kasus pemberangkatan PMI secara tidak prosedural ke Kamboja sudah sampai dalam tahap yang mengkhawatirkan.
"Tahun 2021 tercatat ada 191 warga negara kita yang bermasalah diana utamanya di perusahaan online scam," katanya.
Yudha mengatakan, dari Januari hingga Agustus 2022 tercatat pengiriman PMI ilegal melonjak menjadi 446 orang.
Baca Juga:Persib Lawan Bali United Nanti, Apakah Beckham Turun atau Tidak, Begini Kata Budiman
"Tentu ini menjadi wake up call bagi kita semua untuk melakukan penanganan, yaitu melakukan perlindungan terhadap warga kita yang menjadi korban di Kamboja," katanya.
Saat ini, kata Yudha, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah melakukan diplomasi tingkat tinggi dengan bertemu Perdana Menteri Kamboja dan juga kepolisian Kamboja.
"Alhamdulillah kita akan segera pulangkan WNI yang saat ini masih ada di Kamboja," jelasnya.
Ia mengimbau agar masyarakat kita berhati-hati terhadap berbagai macam modus penipuan pekerjaan secara ilegal biasanya dilakukan melalui sosial media, menjanjikan gaji tinggi namun tidak meminta kualifikasi.
"Kemudian berangkat tidak menggunakan visa bekerja melainkan menggunakan bebas visa kunjungan wisata ini sudah menjadi tanda-tanda modus penipuan," katanya.
Yudha mengatakan perlu ada kehati-hatian dan tidak mengambil risiko yang tidak perlu.
"Jika sudah memahami modus penipuan itu jangan mengambil resiko untuk tidak berangkat," katanya.
Kontributor : M. Aribowo