Fantastis! Pendapatan Kuat Ma'ruf Jadi Sopir Istri Ferdy Sambo Kalahkan Gaji PNS Golongan IV

Nama Kuat Ma,ruf jadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai salah satu tersangak kasus pembunuhan Brigadir J.

Riki Chandra
Senin, 12 September 2022 | 11:52 WIB
Fantastis! Pendapatan Kuat Ma'ruf Jadi Sopir Istri Ferdy Sambo Kalahkan Gaji PNS Golongan IV
Kuat Ma'ruf saat rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J, Selasa (30/8/2022) (ANTARA/Asprilla Dwi Adha)

SuaraSumut.id - Nama Kuat Ma,ruf jadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai salah satu tersangak kasus pembunuhan Brigadir J. Bahkan, Kuat diisukan berselingkuh dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Kuat Ma'ruf adalah sopir pribadi Putri Candrawathi. Informasinya, dia diketahui sudah lama bekerja sebagai sopir di keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Bahkan, sebagai sopir, dia mendapatkan gaji fantastis melebihi pendapatan seorang PNS.

Kuat Maruf disebut bisa mengantongi gaji Rp 7 hingga Rp 10 juta per bulan dari pekerjaannya sebagai sopir keluarga jenderal.

Baca Juga:Aduh! Istri Ferdy Sambo Ternyata Tak Menangis, Brigadir J Tidak Akui Kesalahan, Bripka RR Ubah Keterangan

Bila dibandingkan dengan honor seorang PNS, jelas gaji Kuat Maruf lebih besar. Diketahui bahwa gaji PNS tahun 2022 untuk golongan tertinggi IV/E sebesar Rp 5,9 juta rupiah, bersumber pada PP 15 Tahun 2015. Dengan catatan pendapatan gaji itu di luar tunjangan.

Bukan hanya berperan sebagai sopir, Kuat Maruf rupanya menjadi sosok yang dipercaya oleh Ferdy Sambo. Kuat ternyata juga memiliki pengaruh yang cukup kuat dibandingkan dengan para ajudan Ferdy Sambo.

Kuat Maruf kini juga ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan terhadap Brigadir J.

Sebelumnya, Putri Candrawati sebagai istri Ferdy Sambo tetap mengelak tentang dirinya merupakan korban pelecehan seksual dari perbuatan Brigadir J saat berada di Magelang.

Sedangkan hal itu yang dapat memicu kemarahan Ferdy Sambo, sampai ia merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.

Baca Juga:TERKUAK Pendapatan Fantastis Kuat Maruf Si Sopir Putri Candrawathi, Gaji PNS Lewat!

Semenjak Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR telah bertemu dengan sang istri, dan diminta untuk berkata sejujurnya. Ia pun mulai membuka suara mengenai kebenaran dari kasus pembunuhan Brigadir Novryansah Yoshua Hutabarat.

Dikutip dari channel Youtube Uncle Wira, Bripka RR mengaku tak tahu apa yang membuat Putri Candrawathi menangis di kamar mandi.

Namun, ia mengaku sempat diminta oleh Putri Candrawathi memanggil Brigadir J saat berada di Magelang.

Selain itu, Bripka RR mengatakan jika dirinya sempat membujuk Brigadir J untuk masuk ke kamar Putri Candrawathi.

Karena sebelumnya, Brigadir J diketahui tak mau bertemu dengan istri Ferdy Sambo itu. Bripka RR juga sempat menanyakan ke Brigadir J tentang masalahnya dengan Kuat Maruf alias Om Kuat.

Tetapi Brigadir J mengatakan bingung kenapa Kuat Ma'ruf begitu marah kepadanya.

Selain adegan di kamar Putri Candrawathi, Bripka RR juga mengatakan adanya adegan di tikar saat berada di Magelang.

Adegan tikar yang dimaksud adalah saat dirinya tidur bersama Kuat di kamar lantai satu.

Ia mengatakan jika Putri Candrawathi mencoba menengahi keributan antara Brigadir J dan Kuat Ma'ruf. Setelah itu, mereka kemudian menyiapkan diri untuk kembali ke Jakarta.

Mau Melarikan Diri

Pasca-rekonstruksi yang dilakukan oleh Polri terkait kasus pembunuhan Birgadir J di rumah Ferdy Sambo, beberapa fakta akhirnya terkuak.

Bahkan salah satu fakta yang menarik adalah di mana ada sosok yang hendak melarikan diri dari rumah Ferdy Sambo, pasca-Brigadir J ditembak.

Sosok tersebut diungkapkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dilansir dari program Dua Sisi TV One, Kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan jika ada satu sosok yang mencoba kabur dari TKP penembakan Brigadir J.

Orang yang mencoba kabur tersebut adalah Kuat Maruf alias Om Kuat.

Menurut Kapolri, peranan Kuat Maruf alias Om Kuat dalam pembunuhan ini sebagai orang yang mengancam Brigadir J.

Om Kuat ternyata mengancam korban yakni Brigadir J sehari sebelum terjadinya penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo Jalan Duren Tiga Jakarta Selatan.

Bahkan, ancaman pembunuhan yang dilakukan Om Kuat pada Brigadir J itu menggunakan dua bilah pisau.

Dalam rekonstruksi terungkap, Om Kuat menyerahkan dua bilah pisau dan handy talky (HT) kepada saksi yang bernama Prayogi. Diketahui, Prayogi adalah ajudan Ferdy Sambo yang lain.

Kemudian, Om Kuat melarang Yosua naik ke atas menemui Putri Candrawathi, karena membuat Putri sakit. Jika naik ke atas dia akan dibunuh.

Usai mengancam Brigadir J, Om Kuat juga diketahui mencoba melarikan diri usai penembakan Brigadir J.

Sayangnya, Bripka RR tak berani menanyakan apa yang sebenarnya terjadi antara Brigadir J dan Om Kuat waktu itu.

Bripka RR juga diketahui mendengar jika Putri Candrawathi meminta agar Om Kuat tidak ribut. (Sumber: Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini