SuaraSumut.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membahas soal istilah cebong-kampret yang masif terdengar saat Pilpres 2019 lalu. Dia bahkan sampai menyinggung nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Peryataan itu terlontar oleh Ganjar ketika berdialog dengan pakar hukum tata negara, Refly Harun di kanal YouTube-nya.
Ganjar mengatakan, Anies Baswedan akan tetap disebut sebagai cebong jika masih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI.
"Saya mau membayangkan gini, kalau kemudian Anies itu posisinya tetap jadi menteri. Saya kira Anies akan menjadi cebonger yang pasti digebuki," kata Ganjar, dikutip dari Suara.com, Minggu (23/10/2022).
Baca Juga:Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Naik, Bagaimana dengan Puan Maharani?
Ganjar lantas menyebut jika istilah 'cebong-kampret' merupakan residu dari Pilkada DKI dan istilah tersebut akan terus ada.
"Awalnya ada desainnya, kemudian ketika ekornya bisa ngikut ya dipelihara. Yang saya katakan itu tadi, itu residu politik Pilkada DKI. Tapi hari ini itu deposit yang bisa dikelola oleh siapun yang akan membutuhkan itu," tutur Ganjar.
Dalam dialog ini, Ganjar juga turut bernostalgia, ia menceritakan hubungannya dengan Anies Baswedan yang dulu terjalin baik.
"Pada saat saya ikuti Anies, Anies mau maju presiden, dia ikut konferensi Demokrat. Dia kasih buku ke saya, bukunya merah. Lalu, gagal tidak jadi maju. Kemudian bergabung dengan Jokowi, dan bergabung jadi menteri. Kita baik-baik saja," cerita Ganjar.
Istilah terkait cebong dan kampret muncul sejak tahun 2015 silam. Istilah cebong identik dengan sebutan untuk pendukung Presien Joko Wiodo. Sedangkan kampret merupakan istilah yang identik dengan pendukung Prabowo.
Baca Juga:Langkahi Keputusan Mega, PDIP Segera Panggil Ganjar buat Klarifikasi Ucapan Siap Nyapres 2024