SuaraSumut.id - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Gubernur Sumbar Mahyeldi telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) di bidang pertanian dan bahan pangan. Perjanjian ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian kedua provinsi dan ketersediaan bahan pangan.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat menjadikan kedua provinsi maju dan berkembang bersama.
"Hasil pertanian dan tingkat kebutuhan kita mirip dengan Sumatera Barat, namun untuk bawang merah mereka surplus, tetapi mereka tidak punya produksi minyak goreng dan kita surplus, seperti inilah kita, saling membutuhkan, sehingga butuh kerja sama yang kuat," kata Edy Rahmayadi melansir Medanheadlines.com--jaringan Suara.com, Kamis (10/11/2022).
Selain bekerja sama soal pertanian, Edy juga berharap ikatan persaudaraan masyarakat Sumbar dan Sumut semakin kuat, termasuk masyarakat Minang yang tinggal di Sumut. Apalagi, masyarakat Minang di Sumut salah satu penggerak roda perekonomian.
Baca Juga:Layanan Langganan Twitter Blue untuk Akun Centang Biru Mulai Diluncurkan, Harga Rp 125 Ribu Perbulan
"Lebih dari satu juta jiwa masyarakat Minang yang tinggal di Sumut, dan mayoritas penggerak perekonomian, mereka membuka usaha, ini sudah terjadi sudah sejak dulu dan hubungannya dengan masyarakat bagus, jadi saya harap ikatan persaudaraan kita terus terjalin," ujar Edy.
Menurut Mahyeldi, sejarah ikatan provinsinya dengan Sumut sudah sangat lama terjalin, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Selain soal perdagangan, ulama-ulama Sumbar menurutnya banyak yang belajar ke Barus, begitu juga soal pendidikan dan industri.
"Sejak dulu hubungan kita sudah sangat dekat, saling membutuhkan, karena itu kita perlu jaga, masyarakat Minang di sini harus menjaga hubungan dengan pemerintah dan juga masyarakat," kata Mahyeldi.