SuaraSumut.id - Chaisar Perkasa Manalu (31) tak henti-hentinya meneteskan air mata saat melihat perut sang ibu Hotna Frida Naibaho (57) sudah tak lagi membesar. Dirinya diminta paramedis untuk masuk ke ruang tindakan usai dokter berhasil menangani penyumbatan cairan dalam tubuh ibunya di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi, Sumatera Utara, pada Sabtu 13 Agustus 2023.
Sudah empat bulan ini perut ibunya tak kunjung kempis, malah semakin membesar dari waktu ke waktu. Dirinya sudah tak tahu lagi mau dibawa kemana berobat Mamaknya yang tiap hari merintih kesakitan. Perutnya semakin membesar, lebih besar dari ibu hamil 9 bulan. Chaisar sudah bawa berobat wanita yang melahirkanya itu ke rumah sakit dan pengobatan tradisional, namun belum sembuh juga.
"Akhirnya saya beranikan diri mengirim pesan WhatsApp Pak Kapolda Sumut (Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi). Awalnya saya sempat kecewa. Namun, saya salah. Pak Kapolda justru merespons dengan memerintahkan langsung anak buahnya untuk periksa Mamak saya," kata Chaisar Perkasa Manalu, Minggu (14/8/2023).
Tangisan kebahagiaan usai melihat cairan dari perut, serta bagian pinggang, ekor dan kaki selama ini membengkak, sudah kempis, dibagi dengan keluarga besarnya yang sudah menanti berharap cemas di luar ruangan rumah sakit. Tak kurang 11 liter cairan berhasil dikeluarkan oleh dokter.
"Mukjizat Tuhan dinyatakan kepada ibu. Perutnya kempis dan cairannya berhasil dikeluarkan," ungkapnya.
Usai tindakan medis tersebut, Hotna Frida Naibaho kemudian dipindahkan ke ruang pemulihan, karena masih belum sadar. Saat sang ibu mulai siuman, ia dan adiknya masuk ke ruangan guna melihat. Sambil berjalan perlahan, keduanya menatap sang ibu, saat itu juga menangis bahagia sambil minta maaf.
"Maafkan mamak ya mang selalu memarahimu mulai kemarin. Itu semua karena sakitnya kurasa. Akan tetapi mamak ucapkan terima kasih ya atas usahamu untuk kesembuhan mamak. Kini perut mamak sudah kempis," kata Hotna seperti ditirukan Chaisar.
"Gak apa-apa Mak. Terpenting mamak sehat dan Tuhan kabulkan permintaan mamak, supaya perut mamak kempis. Tuhan sudah menjawabnya dengan dinyatakan mukjizat sama mamak," jawab Chaisar.
Adik Hotna, Angel menyusul masuk ke ruangan, langsung duduk di samping kakaknya yang masih terbaring lemah.
"Tak sia-sia perjuangan anak panggoaranmu ini kak," kata Angel.
Baca Juga:Resep Mudah Nasi Goreng untuk Para Mahasiswa dan Anak Kost
Chaisar menceritakan, kebahagian ia rasakan tak ada artinya tanpa dibantu Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. Ceritanya, pada Selasa 8 Agustus 2023, ia mengirim pesan meminta tolong melalui WhatsApp ke ponsel orang nomor satu di Polda Sumut tersebut.
Awalnya pesan dikirim tak dibalas. Namun, kata Chaisar, dirinya salah. Pesan dikirim bukan berarti tak dibaca atau direspons Irjen Agung Setya. Ternyata mantan Kapolda Riau itu langsung memerintahkan Kabid Dokkes Polda Sumut dan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk turun menangani aduan tersebut segera dituntaskan.
"Perwira dengan pangkat AKBP langsung menelepon saya untuk menanyakan kondisi Mamak. Saya ceritakan apa adanya tanpa dikurangi atau dilebihkan. Kamis sore ditanya-tanya, malamnya pukul 19.30 WIB, sudah datang paramedis ke rumah menggunakan ambulans guna cek kesehatan. Malam itu juga Mamak dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi," cerita Chaisar.
Setibanya di sana, Hotna Naibaho diperiksa langsung oleh dokter. Mulai dari pengambilan sampel darah, cek jantung, gula, darah tinggi, rontgen perut serta cek kesehatan lainnya. Chaisar ketika itu dijelaskan oleh dokter, perut orang tuanya didiagnosa sementara membesar bisa jadi akibat tumor dan atau cairan tak keluar.
Berbagai tindakan, vitamin, dan obat-obatan dimasukkan ke dalam tubuh Hotna Naibaho. Esok malamnya, Jumat (11/8/2023), pasien sudah buang air besar dan kecil, serta buang angin. Kesemuanya selama ini tak pernah dialami Hotna.
"Sabtu kemarin dokter sudah ambil sampel dari dalam perut mamak. Ternyata cairan bukan tumor. Puji Tuhan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Kapolda sudah mengetuk hati masyarakat Sumut untuk tolong-menolong dalam kebaikan merupakan sebagai nilai budaya warga Medan, dan Sumut," ungkapnya.
Hingga kini Hotna Naibaho masih menjalani proses pemulihan dan penyembuhan di ruangan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi. Dokter masih menangani pasien hingga sembuh serta diketahui apa penyebab atau pemicu orang tua Chaisar mengalami penyakit tersebut.
Dokter sudah melakukan proses pembuangan cairan dari dalam perut dengan memasang alat berbentuk selang, draine di rongga perut pasien. Sabtu siang cairan sudah dikeluarkan sekitar 10 liter, serta Minggu pagi 1,5 liter.
"Pasien mengalami penimbunan cairan akibat susah atau gangguan buang air kecil. Pasien akui itu, suka menahan-nahan buang air. Kita sudah melakukan USG dan foto scan, serta mengambil sampel untuk dibawa ke laboratorium. Kita belum tahu penyebab pastinya," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi, AKBP drg Jauhari Ginting.
Jauhari Ginting mengatakan, sambil menjalani proses penyembuhan pasien, dokter spesialis bedah dan penyakit dalam dipastikan akan menanganinya dengan maksimal. Perut membesar, tuturnya, merupakan gejala yang tampak, namun apa penyebabnya hingga seperti itu, belum diketahui.
"Kami masih menunggu hasil lainnya, kenapa atau apa pemicunya, penyebabnya perut pasien membesar. Saya mengimbau kepada masyarakat jika ingin buang air, jangan ditahan-tahan. Keluarkan saja, kalau tidak akan jadi masalah nantinya," katanya.