SuaraSumut.id - Sejumlah guru di SMP Negeri 15 Medan, Tiurmauda Situmeang menangis histeris ketika menerima sebuah surat panggilan. Tidak hanya itu, para guru mengaku mendapat intimidasi dari Kepala Sekolah yang tidak membayar gaji pengajar tersebut.
Video guru-guru SMP di Medan yang menangis ini diunggah ke Twitter oleh akun @Heraloebss dan menjadi viral dalam waktu singkat. Dalam cuitan tersebut, akun ini menjelaskan kronologi kejadian dari video yang diunggah.
Akun tersebut menyebut bahwa guru-guru SMP Negeri 15 Medan, Tiurmauda Situmeang mengaku diintimidasi oleh Kepala Sekolah yang melakukan penahanan gaji karena sentimen pribadi.
Dalam video tersebut, sejumlah guru SMP Negeri 15 Medan menangis ketika menerima surat panggilan yang tidak berdasar. Mereka mengaku menerima intimidasi dan diteror secara mental oleh pihak tersebut.
Baca Juga:Siswa Demo Guru Honorer di Bogor Batal Dipecat, Ini Kronologinya
"Pak, kami dari guru SMP 15, seperti inilah kami ditekan. Diteror kami secara mental, dibuat surat panggilan satu, surat panggilan dua. Nggak sewajarnya seperti ini," ujar seorang guru di video.
Guru perempuan tersebut mengaku belum mendapat gaji yang merupakan hak masing-masing. Alasan penahanan gaji ini adalah karena birokrasi yang tidak diketahui kejelasannya.
Tidak hanya itu, cuitan di akun ini juga menyebut bahwa Kepala Sekolah SMP Negeri 15 Medan, Tiurmauda Situmeang diduga melakukan penggelapan dengan menyewakan kantin dengan harga Rp 7,5 juta per tahun.
"Sang Kepsek juga diduga melakukan penggelapan dengan menyewakan kantin dengan harga Rp 7,5 juta per tahun. Dari penuturan Cony, sebanyak 6 orang menyewa kantin itu. Dari uang sewa itu, Tiurmaida mendapatkan Rp 45 juta. Namun pengalihan uang tersebut tidak diketahui para guru" tulis akun tersebut.
Hingga kini, masih belum diketahui dengan pasti mengenai akhir dugaan intimidasi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMP di Medan kepada para guru yang mengaku belum mendapat gaji dari hasil kerja kerasnya.
Baca Juga:5 Kuliner Legendaris yan Wajib Dikunjungi di Medan, Pecinta Durian Wajib Merapat