Mencegah Kanker Darah, Hindari Paparan Zat Asing

Beberapa zat asing yang bisa terpapar, seperti benzena, asap rokok, hingga paparan radiasi seperti radiasi nuklir.

Suhardiman
Senin, 22 April 2024 | 16:15 WIB
Mencegah Kanker Darah, Hindari Paparan Zat Asing
Ilustrasi kanker darah. [Antara]

SuaraSumut.id - Masyarakat diimbau untuk menghindari paparan zat asing untuk mencegah risiko terjadinya penyakit kanker darah. Beberapa zat asing yang bisa terpapar, seperti benzena, asap rokok, hingga paparan radiasi seperti radiasi nuklir.

Demikian dikatakan oleh dokter spesialis penyakit dalam dari RSUP dr Kariadi, Semarang dr Budi Setiawan, melansir Antara, Senin (22/4/2024).

"Kalau paparannya sering, maka dia bisa mengubah sel darahnya menjadi sel ganas," katanya.

Paparan zat asing, kata Budi, juga dapat dihasilkan melalui makanan yang dikonsumsi. Makanan instan, makanan yang mengandung bahan pengawet, serta makanan yang dikemas dengan stirofoam memiliki zat karsinogen, yang dapat memicu terjadinya kanker.

"Zat karsinogen dari makanan itu kalau masuk ke tubuh manusia (akan) menumpuk dalam jangka waktu yang lama, itu juga bisa memicu atau menjadi faktor risiko terjadinya kanker," ujarnya.

Meski bukan menjadi penyebab utama, ia menekankan faktor risiko tersebut dapat benar-benar menyebabkan seseorang terkena kanker darah.

Terlebih jika seseorang memiliki kelainan sejak lahir pada sel yang terletak di sumsum tulang, yang menjadi tempat sel darah diproduksi.

Dirinya menyebut kanker darah bukanlah jenis penyakit yang diturunkan secara genetik. Oleh karena itu, Budi menganjurkan masyarakat untuk menjaga kesehatannya, dengan memperhatikan pola makan diri dan keluarga, serta aktivitas fisiknya guna mencegah terjadinya kanker darah.

Selain itu, ia juga mendorong masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker, agar diketahui sejak stadium awal, guna mempermudah proses pengobatannya.

"Kalau kanker itu sudah ditemukan dalam jangka waktu yang lama, atau sudah advance, nanti menyebabkan apa yang disebut sebagai tindakannya hanya paliatif atau suportif saja untuk memperpanjang misalnya waktu hidup dan lain sebagainya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini