SuaraSumut.id - Polisi memeriksa 16 saksi terkait kebakaran yang menewaskan wartawan bernama Rico Sempurna Pasaribu (47) dan keluarganya di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Saksi itu terdiri dari keluarga hingga warga yang melihat kebakaran tersebut.
"Saksi-saksi sudah dimintai keterangan, baik dari keluarga maupun orang yang melihat kebakaran," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (2/7/2024).
Hadi mengaku penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut masih terus berjalan untuk mengetahui penyebab kebakaran. Dalam kasus ini, pihaknya melakukan berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan.
"Tidak berdasarkan opini ataupun asumsi, tetapi semua kami buktikan secara ilmiah," ucapnya.
Oleh karena itu, tim laboratorium forensik, Inafis, Ditreskrimum Polda Sumut dan Polres Tanah Karo terus bekerja.
"Autopsi sudah dilakukan oleh tim dengan penyebab kematian karena terbakar. Selain itu, ada isu istrinya hamil ternyata mengalami penyakit kista," ungkapnya.
Terkait kabar yang beredar bahwa kebakaran itu diduga dipicu karena pemberitaan judi, Hadi mengaku pihaknya masih menyelidikinya.
Diberitakan, empat orang dalam satu keluarga tewas dalam kebakaran rumah di Jalan Nabung Surbakti, pada Kamis (27/6/2024) dini hari.
Korban tewas adalah Sempurna Pasaribu (47), istrinya Efprida Boru Gunting (48), anaknya Sudiinveseti Pasaribu (12) dan cucunya Lowi Situngkit (3).
Almarhum Sempurna sempat menuliskan soal praktik perjudian ini di media online tempatnya bekerja dan akun facebook pribadinya. Sejak menyoroti isu judi, korban disebutkan juga tahu kalau keselamatannya akan terancam.
Pemred Tribrata TV Edrin Adriansyah membenarkan korban sebelum kebakaran maut terjadi menulis berita soal perjudian.
"Iya betul ada tiga berita (soal judi)," jelasnya.
Edrin juga sempat menanyakan kondisi keamanan korban, sesaat setelah menulis pemberitaan soal judi yang diduga melibatkan oknum aparat. Namun, korban menjawab kondisinya masih aman.
"Kutanya beberapa kali ngakunya aman saja, gak ada masalah," katanya.
Dirinya juga menanyakan kondisi wartawannya yang menuliskan berita judi ke kawan-kawan awak media, rekan korban yang lain.
Dari sinilah terkuak, kalau keselamatan korban terancam, korban bahkan sudah beberapa hari gak pulang.
"Kemarin itu kutanya sama kawan-kawannya (kondisi keamanan korban), beberapa hari ini dia gak pulang bang (kata kawan korban). Kenapa gak pulang? Mungkin dia merasa (gak aman), menjaga-jagalah," terangnya.
Setelah beberapa hari tak pulang ke rumah, Edrin mengatakan, pada Rabu (26/6/2024) malam, korban akhirnya kembali ke rumahnya.
"Jadi malam kejadian itu dia pulang. Malam itu diantar kawan inilah pulang ke rumahnya jam dua belas malam," katanya.