Harga TBS Sawit di Aceh Barat Daya Turun Jadi Rp 2.020 per Kilogram, Ini Penyebabnya

Hal ini menyebabkan antrean mobil pengangkut TBS di pabrik mencapai dua hingga tiga hari.

Suhardiman
Rabu, 03 Juli 2024 | 12:05 WIB
Harga TBS Sawit di Aceh Barat Daya Turun Jadi Rp 2.020 per Kilogram, Ini Penyebabnya
Ilustrasi - Warga membenahi kelapa sawit usai dipanen. [Suara.com/Alfat Handri]

SuaraSumut.id - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mengalami penurunan dari Rp 2.080 menjadi Rp 2.020 per kilogram.

Terdapat beberapa faktor utama yang menyebabkan penurunan harga TBS, yaitu kondisi panen TBS berlebihan (over supply). Hal ini menyebabkan antrean mobil pengangkut TBS di pabrik mencapai dua hingga tiga hari.

Akibatnya, keasaman TBS meningkat dan rendemen crude palm oil/CPO menurun hingga rata-rata 17,5 persen. Begitu juga dengan perlakuan panen buah yang belum sesuai.

"Banyak buah masih mengkal dan mentah karena perlakuan panen yang sebagian belum sesuai. Hal ini juga berdampak pada rendemen CPO. Ditambah lagi adanya buah pasir (2-4 kg/tandan) juga mempengaruhi rendemen," kata Ketua Apkasindo Abdya Muslim Hasan melansir Antara, Rabu (3/7/2024).

Kemudian, kondisi cuaca juga berpengaruh terhadap rendemen. Pengusaha pabrik bersedia membeli TBS dengan harga lebih tinggi jika rendemen CPO yang dihasilkan juga lebih tinggi.

"Tugas kita sebagai Apkasindo dan petani adalah memperkuat kemitraan dengan PMKS. Penguatan kemitraan melibatkan kerjasama dalam pengelolaan kebun yang baik dan benar, sehingga dapat menghasilkan TBS dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik," ujarnya.

Saat ini kemitraan terjadi hanya antara PMKS dan agen - agen. Namun, ke depan perlu diubah secara bertahap agar kemitraan pabrik tidak hanya dengan pengumpul, tetapi juga langsung dengan para kelompok tani sawit sendiri.

"Buka hanya kontrak buah semata. Jika perlu, kita dapat mengontrak rendemen dengan PMKS," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini