Wanita Lansia di Deli Serdang Tewas Leher Disayat, Diduga Korban Pembunuhan

Meski sempat mengatakan kalau korban tewas bunuh diri, polisi juga tak lantas percaya begitu saja. Polisi terus menginterogasi suaminya.

Suhardiman
Selasa, 03 September 2024 | 09:44 WIB
Wanita Lansia di Deli Serdang Tewas Leher Disayat, Diduga Korban Pembunuhan
Warga ramai mengerumuni lokasi penemuan wanita tewas diduga dibunuh di Sunggal, Deli Serdang. [Suara.com / M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Seorang wanita lansia tewas mengenaskan di dalam rumahnya di Desa Medan Krio, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), pada Senin 2 September 2024 malam.

Korban bernama Nur Haidah (78) tewas terkapar berlumuran darah, dengan luka sayat pisau di bagian leher dan pahanya. Dugaan kuat, korban tewas karena dibunuh.

"Awalnya suami korban, memanggil saya, meminta tolong hidupkan lampu teras," kata saksi mata Lydia Sembiring kepada SuaraSumut.id di lokasi kejadian.

Mendengar permintaan suami korban bernama Razali AM (83) yang duduk di kursi roda, Lydia lalu datang membantu menghidupkan lampu. Saat itulah, suami korban memberitahu kalau istrinya telah tiada.

"Kata suaminya korban bunuh diri. Saya lalu masuk melihat," ujarnya.

Begitu masuk ke dalam rumah, Lydia mengatakan korban sudah terkapar bersimbah darah.

"Lehernya luka gorok, saya nangis lihat Nek Andong (panggilan akrab korban) begitu, saya jerit," ungkapnya.

Warga yang mendengar teriakan Lydia lalu berhamburan keluar, dan semakin kaget ketika mengetahui Nek Andong telah tewas tak wajar. Warga lalu memberitahukan kepada pihak berwajib.

Tak lama berselang, personel Polsek Sunggal dan Tim Inafis Polrestabes Medan lalu turun melakukan olah TKP. Dari lokasi, polisi menemukan sebilah pisau.

Warga Tak Percaya Korban Bunuh Diri

Lydia mengatakan kalau warga tidak percaya kalau korban tewas karena bunuh diri, seperti yang dibilang suaminya.

"Karena mereka sering ribut, karena cemburu. Dulu pernah jam 2 pagi juga ribut, ya gitu, dia tuduh korban selingkuh, cemburuan," imbuhnya.

Rasa cemburu Razali terhadap istrinya jelas tak masuk akal. Lydia menduga kalau suami korban bersikap posesif akut kepada istrinya.

"Mereka tinggal bertiga, nenek itu, suaminya, sama ada cucunya laki-laki, pas kejadian cucunya kerja. Sama cucunya saja bisa cemburu atok itu," jelasnya.

Meski sempat mengatakan kalau korban tewas bunuh diri, polisi juga tak lantas percaya begitu saja. Polisi terus menginterogasi suaminya. Tak lama berselang, Polsek Sunggal lalu memasang garis polisi persis di depan rumahhya.

Sementara Kadus 13 Desa Medan Krio, Rian kepada mengatakan kalau korban sudah lama tinggal di komplek tersebut.

"Abis Maghrib tadi ketahuannya, kalau yang pertama kali mengetahui kejadian ini yakni tetangganya," cetusnya.

Pantauan di lokasi kejadian, sempat terjadi keributan ketika cucu korban pulang ke rumah. Cucu laki-laki korban tak terima dengan kematian neneknya sempat terlibat keributan dengan Razali.

Selain itu, warga sekitar juga ramai mengerumuni lokasi kejadian penemuan mayat wanita lansia ini.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal AKP Suyanto Usman Nasution yang berada di lokasi, tampak menginterogasi Razali di dalam rumah.

Razali pun dibawa polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut, sedangkan jenazah istrinya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk autopsi.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini