Jembatan sepanjang 90 meter itu merupakan penghubung utama antara Nias Barat dengan Kabupaten Nias dan Kota Gunungsitoli.
Kini jembatan tersebut tidak bisa dilalui, baik kendaraan roda dua maupun empat. Peristiwa itu sangat berdampak terhadap mobilitas kebutuhan pokok masyarakat dan lainnya.
1.632 Jiwa Terdampak Banjir
Sebanyak 1.632 jiwa dari 408 kepala keluarga terdampak banjir yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Nias Barat. Banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan beberapa sungai meluap.
Banjir di empat kecamatan itu menerjang tujuh desa, yaitu Desa Tuwuna, Simaeasi, dan Desa Fadorobahili di Kecamatan Mandrehe.
Lalu Desa Iraonogeba dan Desa Hilidaura di Kecamatan Mandrehe Barat, Desa Hilisoromi di Kecamatan Kecamatan Moro’o, dan Desa Iraonogaila Kecamatan Lahomi.
Banjir juga mengakibatkan 33 hektare lahan pertanian gagal panen, satu unit jembatan di Desa Tuwuna Kecamatan Mandrehe ambruk. Kemudian, 200 meter jalan penghubung desa mengalami kerusakan, serta 55 unit rumah terendam banjir.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan penanganan dampak banjir tersebut telah dilakukan.
BPBD setempat telah melakukan koordinasi dengan Pemprov Sumut Pemkab Nias Barat, dan pemerintah desa serta melakukan pendataan di lokasi kejadian.
"BPBD setempat bersama pemangku kebijakan terkait telah melakukan survei ke lapangan dan memberikan bantuan kepada warga," katanya melansir Antara.