SuaraSumut.id - Sebanyak 49 narapidana dilaporkan kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara.
Dari jumlah tersebut, 14 narapidana telah ditangkap atau menyerahkan diri.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Subdirektorat Kerja Sama Ditjen PAS Rika Aprianti, melansir Antara, Selasa (11/3/2025).
"Warga binaan pemasyarakatan yang melarikan diri 49 orang. Yang tertangkap kembali dan menyerahkan diri 14 orang, 35 orang masih dalam pengejaran," katanya.
TNI dan Polri bersama bersama pemerintah setempat sudah turun tangan mencari mereka.
Bupati Aceh Tenggara juga datang langsung ke lapas untuk berdialog dengan para warga binaan.
"Sudah dilakukan penanganan dan pengendalian oleh pihak lapas bekerja sama dengan kepolisian, TNI, dan pemda (pemerintah daerah)," ujarnya.
![Narapidana kabur dari Lapas Kutacane. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/11/63002-napi-lapas-kutacane-kabur.jpg)
"Bupati Aceh Tenggara (M. Salim Fakhry) hadir langsung untuk berdialog dengan warga binaan," sambungnya.
Disoal motif kaburnya para warga binaan tersebut, Rika mengaku pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Tim masih bekerja," jelasnya.
Namun demikian, pihaknya memastikan pelayanan makan kepada warga binaan tetap dilaksanakan sesuai ketentuan.
Selain itu, penjagaan juga diperketat dengan bantuan aparat keamanan.
"Penjagaan lapas saat ini dibantu oleh kepolisian dan TNI,” kata Rika.
Kejar Napi yang Kabur
Polres Aceh Tenggara bersama petugas Lapas Kelas IIB Kutacane mengejar narapidana yang melarikan diri.
"Petugas gabungan Polres Aceh Tenggara dan Lapas Kutacane bekerja keras menindaklanjuti pelarian tersebut, serta memastikan seluruh narapidana yang kabur dapat kembali," kata Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono.
Dirinya mengatakan kaburnya narapidana dipicu pembagian makanan berbuka puasa memakan waktu lama.
Pembagian makanan tersebut menyebabkan desak-desakan narapidana.
"Kondisi ini memicu ketidakpuasan narapidana. Sejumlah narapidana mendobrak pintu besi pembatas wilayah aman dalam lapas tersebut," katanya.
Setelah pintu besi roboh, narapidana langsung berlarian menuju pintu gerbang utama.
Mereka juga melawan petugas yang berupaya mencegah warga binaan tersebut melarikan diri.
Narapidana tersebut lalu lari melalui ruangan staf lapas serta keluar melalui pintu gerbang utama.
Sebagian narapidana membobol plafon dan naik ke atap. Dari atas atap, mereka melarikan diri keluar dari lapas tersebut.
Insiden ini mengingatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap warga binaan, terutama pada saat tertentu seperti pembagian makanan berbuka puasa yang memicu kerusuhan dan pelarian narapidana.
"Polres Aceh Tenggara berkomitmen untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan penegakan hukum guna memastikan keamanan masyarakat di Kabupaten Aceh Tenggara," kata Doni.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video memperlihatkan narapidana Lapas Kutacane, Aceh, ramai-ramai kabur menjelang buka puasa, Senin (10/3/2025).
Dilihat dari akun Instagram @beritaindonesia_, Selasa (11/3/2024), para napi kabur melalui pintu utama dan atap lapas.
Beberapa di antaranya tidak mengenakan baju hanya bercelana pendek.
Warga yang sedang beraktivitas di luar penjara tampak panik melihat banyaknya narapidana yang keluar lapas.
Warga juga terlihat merekam video kaburnya narapidana tersebut menggunakan telepon.
"Tahanan kabur, tahanan Lapas kelas II B Kutacane kabur semua," teriak warga seraya merekam video.
Terlihat sejumlah petugas berpakaian preman ikut mengejar tahanan yang mencoba melarikan diri.
Beberapa tahanan yang kembali tertangkap, digelandang kembali masuk ke dalam Lapas Kutacane.