SuaraSumut.id - Sebuah video yang menampilkan kebakaran melanda sebuah rumah warga di Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut) viral di media sosial.
Dalam narasinya disebutkan bahwa seorang anak yang membakar rumah orang tuanya karena tidak diberi uang.
Dilihat dari unggahan akun Instagram @rumpi_gosip, terlihat kobaran api membubung tinggi melumat rumah tersebut.
Tampak suasana kepanikan dari warga sekitar yang melihat besarnya kobaran api dari dalam rumah yang terbakar.
Warga pun sibuk berlarian mencoba membantu dan kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran.
"Diduga tak diberi uang pria 19 tahun di Panyabungan, Madina, tega membakar rumah orangtuanya," tulis pemilik akun, dilihat Senin (7/4/2025).
Sebelum kebakaran terjadi, pria berinisial F usia 19 tahun sempat terlibat pertengkaran dengan ibunya karena kesal uang yang dimintanya tidak dikabulkan. Warga yang mendengar keributan sempat melerai cekcok antara ibu dan anak ini.
"Tak lama kemudian, asap tebal mulai terlihat dari rumah," tulisnya.
Sontak saja begitu beredar, video ini seketika menjadi perhatian warganet yang tak habis pikir seorang anak tega membakar rumah orang tuanya.
Kasi Humas Polres Madina Ipda Bagus Seto ketika dikonfirmasi SuaraSumut.id membenarkan peristiwa kebakaran yang viral tersebut.
Ia menjelaskan pemuda berinisial F yang diduga membakar rumah orang tuanya sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Madina.
"Yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan, nanti hasilnya akan disampaikan," ungkap Bagus.
Sementara Camat Panyabungan Miswar Husin Pulungan menyampaikan bahwa peristiwa kebakaran terjadi pada Minggu 6 April 2025 sekitar pukul 12.00 WIB.
Akibatnya, tiga unit rumah hangus. Adapun para korban yang menepati rumah-rumah tersebut adalah Aisyah (42), Khoirul Bakti (35), dan Parlin (51).
Dugaan sementara kebakaran tersebut diduga terjadi secara sengaja. Api dipicu oleh tindakan F yang diduga membakar baju di rumah orang tuanya.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, namun kerugian ditaksir mencapai Rp100 juta. Api baru bisa dipadamkan setelah dua unit mobil damkar turun ke lokasi.
"Kami telah koordinasi, dalam beberapa hari ini, melalui perintah Bu Wakil Bupati, bantuan akan diserahkan kepada korban," jelasnya.
Tips Mendidik Anak Agar Tidak Nekat
Mendidik anak agar tidak bertindak nekat memerlukan pendekatan yang penuh perhatian, sabar, dan konsisten. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:
1. Bangun Komunikasi Terbuka
Ajak anak berbicara secara rutin dan dengarkan mereka tanpa menghakimi. Ketika anak merasa didengar, mereka cenderung lebih terbuka tentang masalah yang mereka hadapi, sehingga Anda bisa membimbing mereka sebelum mereka bertindak impulsif.
2. Ajarkan Cara Mengelola Emosi
Bantu anak mengenali dan mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat, seperti berbicara, menulis, atau berolahraga. Anda bisa memberikan contoh dengan menunjukkan bagaimana Anda mengendalikan emosi saat menghadapi situasi sulit.
3. Berikan Contoh Positif
Anak sering meniru perilaku orang tua. Tunjukkan sikap tenang, rasional, dan bijaksana dalam menghadapi masalah, agar mereka belajar menyelesaikan konflik tanpa tindakan nekat.
4. Tetapkan Batasan yang Jelas
Aturan yang konsisten dan masuk akal membantu anak memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Jelaskan mengapa batasan itu penting, sehingga mereka merasa diarahkan, bukan hanya dilarang.
5. Dukung Problem-Solving
Ajarkan anak untuk memecahkan masalah langkah demi langkah. Misalnya, saat mereka menghadapi kesulitan, dorong mereka untuk mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan meminta bantuan jika perlu.
6 Perhatikan Lingkungan dan Teman
Pengaruh teman sebaya sangat besar. Kenali lingkungan sosial anak dan ajak mereka memilih teman yang mendukung nilai positif. Jika ada tanda-tanda pengaruh buruk seperti narkoba, harus segera dihindari
7. Bangun Kepercayaan Diri
Anak yang percaya diri cenderung tidak mudah terpancing untuk bertindak nekat demi mencari perhatian atau penerimaan. Puji usaha mereka, bukan hanya hasil, dan dorong mereka mengejar minat yang positif.
8. Waspadai Tanda Bahaya
Perhatikan perubahan perilaku, seperti menarik diri, marah berlebihan, atau ucapan yang mengkhawatirkan. Jika anak tampak tertekan, segera dekati mereka atau cari bantuan profesional jika diperlukan.
Kontributor : M. Aribowo