Penerimaan Murid Baru SMA di Sumut Berubah, Jalur Zonasi Diganti dengan Domisili

Di mana, istilah jalur 'zonasi'pada SPMB diganti menjadi 'domisili'.

Suhardiman
Minggu, 04 Mei 2025 | 14:50 WIB
Penerimaan Murid Baru SMA di Sumut Berubah, Jalur Zonasi Diganti dengan Domisili
Ilustrasi penerimaan murid baru SMA. [ChatGPT]

SuaraSumut.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengumumkan pembaruan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang SMA dan SMK tahun ajaran 2025–2026.

Kepala Dinas Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga mengatakan bahwa SPMB kali ini mengalami perubahan pada jalur penerimaan. Di mana, istilah jalur 'zonasi'pada SPMB diganti menjadi 'domisili'.

"Jadi SPMB tahun ini ada kebijakan baru yang perlu diketahui, salah satunya yakni istilah 'zonasi' kini menjadi 'domisili' pada jalur penerimaan," katanya, kemarin.

Alexander menjelaskan bahwa sistem sebelumnya mengukur zonasi berdasarkan jarak tempat tinggal ke sekolah terdekat.

Baca Juga: 

Ini 4 Perubahan Besar SPMB SMP Palembang 2025: Zonasi Ditinggalkan

SPMB Andalkan Sekolah Negeri, PSPK Ingatkan Dikdasmen Masih Ada 310 Daerah Kekurangan SMAN

Sedangkan dalam sistem baru, kata Alexander, jalur domisili menggunakan alamat sesuai Kartu Keluarga (KK) dan sekolah yang berada di dalam kecamatan tempat tinggal siswa tersebut. 

"Kalau dulu zonasi diukur tempat tinggal siswa dengan sekolah terdekat, yang akan didaftarkannya. Kalau jalur domisili ini, sekolah yang akan didaftarkan adalah yang berada di kecamatan tempat dia tinggal. Itu sesuai dengan data yang ada di kartu keluarga," ujar Alexander.

Dalam waktu dekat, kata Alexander, pihaknya juga akan mengeluarkan pemetaan pembagian sekolah untuk seluruh Sumatera Utara. 

Sehingga para calon siswa mengetahui SMA/SMK mana saja yang dapat dimasuki melalui jalur domisili.

Baca Juga: 

Panduan SPMB SMP Palembang 2025: Jadwal dan Jalur Masuk, Orang Tua Wajib Tahu

PPDB Resmi Berganti Jadi SPMB, Ini Tindak Lanjut Pemda

"Siswa dapat mengetahui sekolah-sekolah mana saja yang dapat mendaftar melalui jalur domisili, seperti yang saya bilang tadi kan SMA kuotanya 30 persen dan SMK 10 persen," ungkap Alexander.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini