HKBP sudah empat kali melaksanakan doa bersama ribuan warga agar Tuhan melihat arak-arakan barisan memperjuangkan kelestarian ciptaan Tuhan.
"Dengan doa yang sungguh-sungguh tanpa pengaruh apapun, HKPB menyeruhkan TPL ditutup untuk selamanya pada tanggal 7 Mei kemarin," tegasnya.
HKBP dan gereja lainnya tidak menginginkan konflik terjadi antara masyarakat dan PT TPL dalam pengelolaan sumber daya alam.
Pihaknya mendoakan 13 ribu orang yang bergantung nasib di TPL akan mendapatkan ganti yang terbaik.
Begitupun kita harus memikirkan nasib 3,4 juta penduduk dan harus dipikirkan dampaknya terhadap penduduk.
"Kerusakan wilayah Tanah Batak bukan hanya berdampak di Toba saja tetapi juga bisa berdampak terhadap dunia yakni 7 miliar penduduk bumi akan merasakan. Selain itu, kita harus memikirkan generasi penerus yang belum dan baru lahir, maka pesan saya jaga alam sekitar dari kerusakan," ucapnya.
Ketua Umum PSBI, yang juga Ketua Yayasan UHN, Dr Effendi MS Simbolon menyambut baik dan mendukung sepenuhnya keputusan HKBP atas seruan menutup TPL.
Menurut Effendi Simbolon, hal itu merupakan upaya HKBP untuk menyelamatkan bumi tercinta ini.
"Ini bukan perjuang kali pertama, dari sejak berdirinya TPL kami menolak dan hingga detik ini kami tetap konsisten. Dan kami berharap pesan ini tersampaikan ke bapak Presiden, karena kita adalah masyarakat yang peduli dengan bumi," katanya.