Para kreator konten memanfaatkan DANA Kaget sebagai bagian dari strategi engagement—di mana mereka membagikan link sebagai bentuk hadiah kepada followers, sembari menambahkan syarat seperti mengikuti akun, menyukai postingan, atau membagikan konten tersebut.
Hal yang sama juga dilakukan oleh pelaku usaha kecil, brand lokal, hingga kafe kekinian. DANA kaget digunakan sebagai taktik pemasaran digital berbasis "incentivized engagement"—yakni memberi insentif agar audiens berinteraksi lebih aktif di media sosial.
Contohnya, seseorang yang ingin meningkatkan pengikut Instagram-nya akan membagikan link DANA Kaget dengan syarat: "Follow dulu akun ini, like postingan terakhir, lalu kirim bukti lewat DM untuk dapat link saldo".
Strategi ini terbukti ampuh untuk menaikkan eksposur dan mengundang rasa penasaran netizen.
Baca Juga:Dompet Tipis? Cek Dulu DANA Kaget Siang Ini, Siapa Tahu Dapat Rp 505 Ribu, Tanpa Syarat Ribet
Meskipun terlihat sebagai bentuk berbagi yang menyenangkan, tren ini tak luput dari kritik.
Beberapa pihak mempertanyakan aspek etika di balik penggunaan fitur yang sejatinya ditujukan untuk berbagi kebaikan, namun justru dimanfaatkan untuk kepentingan monetisasi dan branding semata.
Lebih dari itu, tren ini juga mulai dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Modus penipuan melalui link palsu yang mengatasnamakan DANA Kaget kini mulai marak. Banyak pengguna terkecoh oleh tautan yang menyerupai link resmi, padahal sebenarnya mengarahkan ke situs phising atau aplikasi berbahaya yang bisa mencuri data pribadi.
Karena itu, penting bagi masyarakat untuk mewaspadai sumber link DANA Kaget dan hanya mengakses tautan dari pihak yang tepercaya.
DANA sendiri, sebagai platform resmi, selalu mengimbau pengguna untuk berhati-hati dan tidak sembarangan membagikan data pribadi saat mengakses link semacam ini.
Baca Juga:Buruan Klaim Sekarang! Ini 3 Link DANA Kaget Terbaru 16 Mei 2025
Di sisi positif, fenomena DANA Kaget juga membawa dampak signifikan terhadap inklusi keuangan digital di Indonesia.
Banyak pengguna baru yang tertarik mengunduh dan menggunakan aplikasi DANA karena ingin mendapatkan saldo dari tautan yang dibagikan.
Hal ini membuka pintu bagi edukasi literasi keuangan digital, terutama di kalangan masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan formal.
Fitur ini juga memperkenalkan cara-cara baru untuk berbagi rezeki di era digital.
Jika dahulu kegiatan berbagi identik dengan memberikan uang tunai secara langsung, kini cukup melalui ponsel dan koneksi internet. Praktis, cepat, dan menjangkau lebih banyak orang.
DANA Kaget pada akhirnya bukan sekadar fitur digital. Ia telah menjadi fenomena sosial yang mencerminkan budaya baru dalam berbagi.
