SuaraSumut.id - Dalam upaya memperkuat peran pendidikan dalam mendukung pariwisata berkelanjutan, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menggelar kegiatan Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Kepariwisataan Berbasis Geopark di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor BPODT, Medan, pada Selasa 3 Juni 2025 tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan lintas kabupaten.
Adapun yang hadir dalam acara tersebut yaitu Perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut), Wakil Bupati Toba Drs. Audi Murphy O. Sitorus, SH., M.Si, Wakil Bupati Tapanuli Utara Dr. Deni Parlindungan Lumbantoruan, M.Eng,
Kemudian, Ketua Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark Dr. Azizul Kholis, serta Kepala dinas pendidikan dan pariwisata dari kabupaten-kabupaten di sekitar Danau Toba..
Direktur Utama BPODT, Jimmy Panjaitan, menegaskan bahwa pendekatan pendidikan adalah fondasi penting dalam membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.
"Kita tidak hanya bicara soal mendatangkan wisatawan, tetapi bagaimana masyarakat lokal, terutama generasi muda, menjadi subjek utama pembangunan pariwisata. Kurikulum ini akan memperkuat pemahaman identitas kearifan lokal, meningkatkan kapasitas kepariwisataan, dan membuka mindset masyarakat dalam peluang ekonomi baru sekitar Danau Toba," kata Jimmy Panjaitan.
Jimmy mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi penanda dimulainya penerapan kurikulum pariwisata berbasis potensi lokal, terutama geowisata dan kearifan lokal ke dalam sistem pendidikan dasar dan menengah di kawasan Danau Toba.
General Manager Badan Pengelola Geopark, Dr. Azizul Kholis, menekankan pentingnya pelibatan generasi muda dalam pelestarian kawasan geopark.
"Tanpa pemahaman generasi muda tentang pentingnya pariwisata, menjadikan sektor pariwisata Danau Toba tidak akan berkelanjutan," ujar Jimmy Panjaitan.
Puncak kegiatan ditandai dengan penandatanganan surat pernyataan komitmen oleh para perwakilan pemerintah daerah.
Hal ini sebagai bentuk keseriusan dalam mengimplementasikan kurikulum muatan lokal kepariwisataan di kabupaten masing-masing.
Lebih lanjut, Jimmy menyampaikan bahwa kurikulum ini telah dirancang dengan kolaborasi antara ahli pendidikan, kebudayaan dan geopark, serta akan diujicobakan di sekolah-sekolah di kabupaten Samosir, Toba dan Tapanuli Utara Danau Toba sebelum diterapkan secara menyeluruh di 7 Kabupaten lainnya.
Sebelumnya juga diberitakan, BPODT bersama Pemprov Sumut terus memperkuat sinergi dalam upaya pengembangan sektor transportasi di kawasan Danau Toba.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan wisatawan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.
Dalam pertemuan pada 14 Mei 2025 lalu, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution Dirut BPODT Jimmy Panjaitan didampingi Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, mengajukan permohonan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mendukung penyediaan amenitas layanan transportasi udara, khususnya pengoperasian pesawat amfibi (seaplane) di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.