Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 21 November 2020 | 20:52 WIB
Bobby Nasution-Aulia Rachman di debat Pilkada Medan. [screenshot video]

SuaraSumut.id - Debat publik Pilkada Kota Medan 2020 putaran kedua berlangsung Sabtu (21/11/2020) malam.

Calon Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2, Aulia Rachman mengaku malu dengan data yang menunjukkan bahwa kasus stunting terbanyak di daerah pemilihan (Dapil) saat menjadi anggota DPRD Kota Medan.

"Saya mengaku malu, saya ini mantan Ketu Komisi II anggota DPRD Medan, bidang kesehatan. Tapi kasus stunting paling banyak di Medan Utara," kata Aulia.

Ke depan kondisi di Kecamatan Medan Deli harus diperbaiki saat pasangannya terpilih di Pilkada Medan.

Baca Juga: Debat Pilkada Serang: Saling Sindir 2 Calon Soal Tenaga Kerja

"Makanya ke depan kita benar-benar akan mengawal kebijakan ini. dengan memberikan perhatian khusus kepada kasus stunting," ujarnya.

Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution menyatakan langkah yang akan dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan.

Akhyar Nasution- Salman Alfarisi di debat Pilkada Medan. [screenshot video]

"Saya meng-capture sedikit pernyataan udak saya Akhyar Nasution yang mengatakan kalau penanganan stunting dimulai dari ibu menyusui. Penanganan stunting itu dimulai sejak bayi masih dalam kandungan," ungkap Bobby.

Bobby mengatakan, bahwa penguatan tersebut harus dilakukan dengan memberikan pelayanan dan memperkuat pelayanan di setiap tingkatan pusat kesehatan.

Sementara itu, calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution menyebut, akan mengentaskan angka stunting dengan memperhatikan ibu hamil dengan memberikan pemenuhan gizi yang seimbang.

Baca Juga: Foto Akhyar Lebih Gelap di Surat Suara Pilkada Medan: Kita Minta Ganti

"Ibu hamil, kita bantu gizinya sehingga kita membantu menghindari stunting. Kemudian hak ibu menyusui, hak untuk mendapatkan eksklusif untuk mendapat air susu ibu (ASI)," ujar Akhyar.

Dikatakan Akhyar, selama ibu menyusui akan dipenuhi haknya seperti cuti dan bayi yang lahir akan dipenuhi gizinya hingga tumbuh besar.

"Jadi program ibu menyusui itu tetap harus dilakukan untuk memastikan gizinya dengan mendata ibu hamil," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

Load More