Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 10 Desember 2020 | 15:53 WIB
Pasangan calon Akhyar Nasution-Salman Alfarisi saat konferensi pers hasil perolehan suara di Pilkada Medan (Suara.com/Muhlis)

SuaraSumut.id - Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyebut, banyak invisible hand yang bermain dalam Pilkada Medan 2020.

Hal itu dikatakan Akhyar dalam konferensi pers hasil perolehan suara pasangan Akhyar-Salman berdasarkan penghitungan real pada tingkat TPS, Kamis (10/12/2020).

"Kami menyatakan banyak invisible hand yang ikut bermain di Pilkada Medan. Kami tidak dapat memang menyatakan secara eksplisit, tapi kami dapat merasakan invisible hand itu," kata Akhyar.

Namun demikian, Akhyar tidak menjelaskan secara rinci siapa invisible hand yang dimaksud. Ia menyebut, hal itu berpengaruh terhadap perolehan suara mereka.

Baca Juga: Masuk ke Ruang Isolasi Corona, KPPS Kota Semarang Ini Sempat Saling Dorong

"Invisible hand ini sangat berpengaruh. Enggak kelihatan, tapi bisa dirasakan," ujarnya.

Akhyar mengucapkan terimakasih kepada partai politik, relawan hingga masyarakat yang masih solid terhadap Akhyar-Salman.

"Kami memohon maaf kepada partai politik dan relawan yang tidak bisa menyuplai logistik, sehingga banyak yang menyiapkan logistiknya sendiri," ujarnya.

Ia memastikan pihaknya tidak pernah membeli suara masyarakat untuk memilih pasangan Akhyar-Salman.

"Satu hal yang perlu kami tegaskan bahwa pasangan Akhyar-Salman tidak pernah membeli suara masyarakat. Insya Allah ketulusan hati bapak/ibu semua menjadi amal ibadah untuk kita semua," ujarnya.

Baca Juga: Datangi Pasien Covid-19, Anggota KPPS Pilkada Pemalang: Seperti Uji Nyali

Calon Wakil Wali Kota Medan, Salman Alfarisi juga mengucapkan terimakasih kepada kelompok relawan ibu-ibu yang membantu mensosialisasikan selama Pilkada Medan.

Ia mengatakan, kehadiran paslon AMAN di Pilkada Medan guna menciptakan suasana demokrasi yang sehat.

"Kepada tim emak-emak ini juga sangat luar biasa, kami mengucapkan banyak terimakasih sudah membantu dengan pikiran, hati, dan tenaga. Kegembiraan dan keceriaan cukup dirasakan masyarakat dalam Pilkada ini," kata Salman.

Sementara itu, tim pemenangan Akhyar-Salman menyatakan memperoleh 48 persen suara dari perhitungan yang dilakukan di tingkat TPS.

Angka tersebut diperoleh dari sebesar 47 persen partisipasi pemilih dari jumlah DPT Pilkada Medan 2020 sebanyak 1.601.001 orang.

"Hasil konsolidasi data kita sudah selesai di tingkat TPS, dan pasangan Akhyar-Salman memperoleh 48 persen dari partisipasi pemilih sebesar 47 persen," kata pelaksana tugas DPD Kota Medan, Amsal Nasution.

Amsal mengatakan, pihaknya akan terus mengawal dan memastikan hasil perolehan suara pada perhitungan di tingkat kecamatan hingga KPU.

Tuduhan Tidak Realita

Tim pemenangan Bobby-Aulia menyebut apa yang disampaikan Akhyar merupakan tuduhan yang tidak sesuai realita yang ada di masyarakat. Pasalnya, hasil yang diraih murni pilihan rakyat dari proses demokrasi.

"Pernyataan Akhyar ini tidak benar. Kita bisa lihat langsung bahwa perolehan suara Bobby-Aulia adalah pilihan rakyat Kota Medan yang menginginkan perubahan," kata Juru Bicara Bobby-Aulia, Sugiat Santoso.

Menurut Sugiat, semestinya perdebatan-perdebatan terkait Pilkada Medan yang terjadi beberapa bulan belakangan harus segara dihentikan, dan mengajak seluruh pihak untuk menyatu membangun Kota Medan.

"Kami tegaskan bahwa sejak selesai pemilihan dan telah diperoleh hasil, baik dari quick count maupun data internal, tidak ada lagi paslon 01 dan paslon 02. Yang ada adalah kolaborasi Medan Berkah," tegasnya.

Sugiat memastikan, pasangan Bobby-Aulia akan merangkul semua pihak untuk mengerjakan pekerjaan rumah di Kota Medan.

"Tentunya dalam mengerjakan ini tidak bisa hanya Bobby-Aulia sendiri. Kita tentu butuh dukungan dari partai politik, ormas dan bahkan bang Akhyar dan Salman yang tentu punya ide dan gagasan yang baik untuk Kota Medan," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

Load More