Sejak dibagikan, kisah miris seputar siswi SMP yang nekat ingin menggugurkan kandungan itu telah dibagikan 2,5 ribu kali di Facebook. Sementara, unggahan dr. Rizal Fitni di Facebook disukai lebih dari 2 ribu warganet.
Kisah tersebut juga mendapat ribuan komentar dari warganet. Selain miris, hal ini juga menekankan pentingnya pendidikan seks sejak dini untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
"Ngelus dada. Serba takut zaman sekarang. Pergaulan udah segitu bebasnya. Takut soalnya saya punya anak remaja putri," tulis salah satu komentar.
"Dok ini beneran? Ya Allah bacanya aja lemes dok, pengen nangis rasanya."
"Sedih dengernya, dengan gampang mau gugurin, sambul ketawa-ketawa. Saya kemarin yang lama nunggu 3,5 tahun hampir tiap dalam doa nangis minta sama Tuhan biar dikasih."
"Ya Tuhan... miris banget, kasihan nasib bayi yang ada di kandungannya nanti," tambah komentar lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional