Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 25 Januari 2021 | 19:15 WIB
Pipa gas pembangkit listrik di Madina mengalami kebocoran. [Istimewa]

SuaraSumut.id - Polisi menyebut ada lima orang tewas dalam insiden bocornya pipa gas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.

Korban meninggal dunia diduga akibat menghirup udara yang telah bercampur dengan gas beracun, Senin (25/1/2021). Kelima korban adalah Sutarmi (46), Kaila Zahra (5), Yusniar (3), Dahni dan Syahrani (14).

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan menyampaikan kronologis peristiwa tersebut.

MP mengatakan, awalnya PT Sorik Merapi Geothermal Plant (SMGP) sedang membangun power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi Kabupaten Madina.

Baca Juga: Sumut Kembali Terima 40 Ribu Vial Vaksin Covid-19

"Pengerjaan pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi sudah berjalan selama 80 persen. Lalu pekerja bernama Deden Dermawan membuka kran master palep untuk mengalirkan panas bumi (fluida)," kata MP Nainggolan kepada wartawan.

Saat pipa dibuka malah mengeluarkan gas berancun. Warga yang mengetahui mendatangi pekerja agar menutup kran isolasi karena telah mengeluarkan gas beracun dari sumur.

"24 warga yang mencoba menutup sumur yang mengeluarkan gas beracun pingsan. Seorang personel polisi dirawat di rumah sakit, dan lima orang meninggal dunia dibawa ke puskesmas," ujarnya.

Polisi menutup sementara lokasi pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi PT SMGP.

"Untuk tindakan yang dilakukan melakukan pengecekan dan olah TKP dan memasang garis polisi. Korban meninggal dibawa ke RSUD Panyabungan untuk dilakukan otopsi," pungkasnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Meski PPKM, Gubernur Edy Minta Maaf ke Pengusaha

Load More