SuaraSumut.id - Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu bertemu dengan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini dan ASEAN, Lars Bo Larsen.
Pertemuan berlangsung di Kawasan Kaldera Toba Nomadic Escape, Desa Pardamean Sibisa Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Kamis (18/3/2021).
Eddy memaparkan wilayah Kabupaten Dairi merupakan salah satu bagian dari Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
Dirinya sebagai pihak pemerintah daerah sangat memberikan perhatian dan dukungan dalam upaya pengembangan DPSP Danau Toba tersebut.
"Kabupaten Dairi yakni Kecamatan Silahisabungan masuk ke dalam kawasan tersebut karena berada di tepian Danau Toba, jadi kami sangat mendukung sepenuhnya pengembangan kawasan ini," katanya, dilansir Antara, Jumat (19/3/2021).
Ia mengutarakan beberapa spot wisata unggulan yang terdapat di wilayah Kabupaten Dairi, seperti Geosite Silahisabungan dengan Tao Silalahi yang memukau.
Kawasan wisata Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo yang memiliki fasilitas bangunan dengan nuansa dan simbol toleransi kerukunan umat beragama.
Serta Taman Wisata Alam Si Cike Cike yang menonjolkan keindahan dan keasrian alam yang dipadukan dengan konsep pelestarian alam karena merupakan salah satu hutan suaka alam.
Ia mengaku, kawasan Danau Toba menjadi proyek Prioritas Strategis Nasional berdasarkan Perpres No. 18 Tahun 2020 Tentang RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Tahun 2020-2024.
Baca Juga: Pengendara Ini Dihukum Polisi Dengar Knalpot Motor Bising Miliknya
Sehingga berdasarkan Perpres tersebut, dirinya menyampaikan pihaknya dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Dairi sudah membuat berbagai perencanaan kegiatan sebagai bentuk kontribusi nyata daerah dalam pengembangan Kawasan DPSP Danau Toba.
Eddy mengatakan, Pemerintah Kabupaten Dairi juga mengungkapkan saat ini Pemkab Dairi sedang mengupayakan pengembangan potensi investasi perindustrian di wilayah Kabupaten Dairi yang didominasi Industri Rumah Tangga (home industri).
Sehingga mampu menghasilkan produk unggulan yang berdaya saing meliputi Industri Ulos di Kecamatan Silalahi dan Industri Pengolahan Kopi Bubuk dari berbagai merek lokal.
"Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Dairi melalui Dekranasda Dairi yakni pendampingan dan pembinaan yang berkelanjutan kepada para pengrajin Ulos di Silalahi dalam peningkatan nilai tambah tenun ulos dengan konsep eco-fashion," jelasnya.
"Ulos akan dikembangkan bukan hanya untuk kebutuhan adat, tetapi mengarah kepada fashion dan souvenir yang ramah lingkungan, karena sudah menggunakan pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan," tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Sejumlah Wilayah di Aceh Belum Teraliri Listrik Sejak Bencana November 2025
-
2 Relawan Tewas Kecelakaan Saat Antar Bantuan Air Bersih untuk Korban Bencana Aceh Timur
-
3 Sepatu Converse Rp 300 Ribuan di Sports Station, Diskon hingga 50 Persen
-
Raffi Ahmad Beri Bantuan Rp 5 Miliar untuk Penanganan Bencana di Sumut
-
11.010 Hektare Sawah di Aceh Timur Terendam Banjir, Kerugian Rp 88 Miliar