SuaraSumut.id - Masalah kebersihan menjadi perhatian serius Wali Kota Medan Bobby Nasution. Itu sebabnya penanganan kebersihan menjadi salah satu program prioritas utamanya.
Bobbypun melakukan sejumlah gebrakan, salah satunya menerbitkan Perwal No.18/2001 tentang Pelimpahan Penanganan Sampah kepada Kecamatan, berikut tenaga honorer dan kenderaan dengan perincian tenaga PHL sebanyak 2.550 orang, truk sampah (251 unit) serta truk sampah (666 unit).
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan berkolaborasi dengan ahli sampah dari Singapura untuk memberdayakan sampah dengan metode Bio Teknologi. Sehingga mengubah sampah menjadi pupuk organik, mengurai sampah yang sudah lama, meningkatkan efisiensi waktu dalam pengolahan sampah serta tidak berbahaya bagi kulit manusia.
Selain itu, berkolaborasi dengan Pemkab Deliserdang untuk menyediakan lahan TPA seluas sekitar 16,5 hektar di Desa Limau Mungkur, Kecamatan STM Hilir, Deli Serdang.
Bobby juga rutin melakukan pemantauan. Jika menemukan ada tumpukan sampah, OPD terkait dan Camat langsung diperintahkan untuk segera membersihkannya. Kondisi ini membuat OPD beserta jajaran kecamatan bergerak untuk membersihkan sampah yang ada di wilayahnya.
Direktur Eksekutif Walhi Sumut
Doni Latuparisa menilai, apa yang dilakukan Bobby merupakan langkah yang tepat. Karena cara itu langsung tertuju pada akar persoalan.
"Ini langkah penyelesaian dengan mendekatkan pada inti permasalahan," kata Doni.
Pemkot Medan juga harus melakukan supervisi di kelurahan dan kecamatan, agar pengelolaan sampah yang dilakukan oleh kecamatan berjalan maksimal.
Baca Juga: Program Pertukaran Mahasiswa, Yang Dari Gorontalo Bisa Kuliah di Bandung
"Pemkot tentu tidak tinggal diam, kecamatan dan kelurahan tetap disupervisi agar hasilnya maksimal," tambahnya.
Ia berharap, momen 100 hari massa kepemimpinan Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi Kota Medan.
"Tentu 100 hari yang dilewati banyak menyimpan pelajaran penting apa yang berhasil sehingga perlu ditingkatkan, kemudian apa yang belum berhasil sehingga dimodifikasi. Persoalan tata kota tentu tidak mudah. Tapi ini tantangan bagi pemimpin muda seperti Mas Bobby," tukasnya.
Berita Terkait
-
Tegas Tolak Rayuan Pengusaha, Bobby Bongkar Bangunan di Atas Drainase
-
Bobby Nasution Segera Evaluasi Manajemen RSUD Pirngadi Medan
-
Heboh Bayi 'Dicovidkan' di RSUD Pirngadi Medan, Begini Reaksi Bobby Nasution
-
100 Hari Kerja Bobby Nasution, Penanganan Covid-19 Dinilai Sudah On The Track
-
100 Hari Kerja Raih WTP, Bobby Nasution Dinilai Mampu Artikulasikan Kelebihannya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau
-
3 Sepatu Lari Eiger Adventure untuk Segala Medan
-
5 Sepatu Lari Murah Berkualitas Mulai 300 Ribuan, Cocok untuk Pemula