Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 15 Juni 2021 | 09:08 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution. [Ist]

SuaraSumut.id - Puluhan pengunjung termasuk Sekda Nias Utara diamankan di salah satu KTV di Medan. Hal itu membuat Wali Kota Medan Bobby Nasution bereaksi.

Bobby menegaskan bakal memberikan tindakan tegas terhadap tempat hiburan malam yang masih tetap beroperasi.

"Kita sudah sampaikan kepada pemilik usaha agar tidak beroperasi di luar jam yang telah ditetapkan. Jika ada tempat hiburan malam masih buka maka akan kita tindak tegas," kata Bobby, Senin (14/6/2021).

Bobby mengatakan, razia yang dilakukan pihak kepolisian terhadap tempat hiburan malam dan berhasil menjaring puluhan pengunjung itu, merupakan kolaborasi Forkopimda Medan menindak tempat usaha yang membandel.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Duka Cita Markis Kido Meninggal Dunia

Bobby memastikan akan memberikan tindakan tegas terhadap tempat hiburan malam yang digerebek Polrestabes Medan dan menemukan adanya penjualan narkoba di dalamnya.

"Hari ini kita lihat masih ada pelaku usaha (tempat hiburan malam) itu masih membandel. Ini akan kita tindak. Kita minta kepada masyarakat untuk lebih disiplin agar wabah Covid-19 ini cepat berakhir," ungkapnya.

Diketahui, Polrestabes Medan menggerebek tempat hiburan malam di Jalan H Adam Malik Medan pada Minggu (13/6/2021) dini hari.

Dari lokasi hiburan malam yang kekinian diketahui kerap beroperasi selama pemberlakuan PPKM itu, polisi mengamankan 71 orang, termasuk salah seorang diantaranya adalah Sekda Pemkab Nias Utara, Yafeti Nazara.

"Dari hasil pemeriksaan urine, 51 orang dinyatakan positif Methamphetamine dan Amphetamine," kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko saat paparan di Mapolrestabes Medan, Senin (14/6/2021).

Baca Juga: Peluang UMKM di Rantai Pasok Industri Otomotif

Selain mengamankan puluhan orang, polisi menemukan dan menyita ratusan butir pil ekstasi dari gudang KTV, yang sengaja diperjual-belikan kepada pengunjung.

Kombes Riko mengatakan, tempat hiburan malam itu beroperasi mulai saat pemberlakuan pelarangan hingga saat digerebek. Meski tampak seperti tertutup dari luar, ternyata puluhan orang tetap datang ke lokasi yang buka sejak pukul 13.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB itu.

"Dari keterangan karyawan, mereka tetap beroperasi atas perintah manajer berinisial SG," tukasnya.

Kontributor : Muhlis

Load More