Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 09 Agustus 2021 | 16:39 WIB
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berolahraga di kompleks Istana Bogor, Jawa Barat. [ANTARA]

SuaraSumut.id - Semakin mesranya hubungan Presiden Jokowi dan Partai Golkar mendapatkan tanggapan dari pengamat dan tokoh senior partai berlambang pohon beringin di Sumatera Utara (Sumut).

Pengamat Politik dari UMSU, Shohibul Anshor Siregar mengatakan, bukan yang mengherankan bila Golkar dengan dekat Jokowi.

"Golkar harus exist terhadap kekuasaan itu watak Golkar," katanya, kepada SuaraSumut.id, Senin (9/8/2021).

Shohibul menilai, kemampuan Partai Golkar menguasai panggung kekuasaan sudah mumpuni dan tidak diragukan.

Baca Juga: Tahun Baru Islam pada 10 Agustus 2021, Kemenag: Liburnya Tanggal 11 Agustus

"Orang-orang di Golkar itu kematangan politik luar biasa, keterbukaan luar biasa, gagasan modernitas luar biasa, sehingga dia bisa bertarung dengan siapapun," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan mesranya hubungan Jokowi bukan tidak mungkin Golkar akan percaya diri untuk maju mencalonkan kadernya untuk bertarung sebagai pemimpin daerah.

Namun, Shohibul melihat kepentingan Golkar saat ini untuk merapat ke kekuasaan, tidak ada jaminan Golkar akan tetap bersama Jokowi hingga 2024.

"Kepentingan Golkar untuk saat ini ia harus berdempet ke kekuasaan, mewarnai kekuasaan, dan mengambil keuntungan dari kekuasaan," kata Shohibul.

"Golkar akan melihat kepentingan masa depan dia. Kalau ada partai yang mencacimaki dia, kalau untuk Pemilu 2024 bisa digandengnya (menguntungkan) gak masalah sama dia," sambungnya.

Baca Juga: Amalan Sunnah Tahun Baru Islam dan Doa Akhir Tahun Hijriyah

Ia mengaku, adanya kondisi ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah sekarang ini berdampak ke partai yang mendukung pemerintah. Hal itu juga menjadi indikasi jika PDI Perjuangan mulai berjarak dengan Jokowi.

"Siapa yang betul-betul memikirkan masa depan politik maka mulailah meninggalkan Jokowi, kira-kira sampai kapan efektivitas kekuasaan, sekarang saja sudah ketar ketir," imbuhnya.

Disinggung mengenai Jokowi memiliki basis massa yang militan, Shohibul mengatakan, itu efektif karena Jokowi masih memiliki tim yang sekarang dari berbagai partai.

"Itu semua dia feeding, kalau sudah tidak jadi apa-apa bagaimana dia feeding," tandasnya.

Sementara itu, tokoh senior Partai Golkar Sumut, Sabar Sitepu mengatakan, kondisi politik dinamis dan berubah-ubah. Bila saat ini Golkar dekat dengan Jokowi bisa jadi 2024 berubah.

"Politik ini perdetik ada perubahan-perubahan," ungkapnya.

Sabar juga mengapresiasi Ketua Golkar Sumut Musa Rajekshah yang melakukan pendekatan ke masyarakat.

"Ke depan apa yang dibuat Ketua Sumut sudah cukup bagus pendekatan pendekatan kepada masyarakat itu yang terbaik. Rakyat itu sentuh, disapa, dan dihargai," katanya.

Disinggung mengenai Partai  Golkar dapat terkerek dengan kedekatannya ke Jokowi, Sabar membantahnya.

"Jadi gak ada itu karena kedekatan dengan Jokowi, Jokowi yang butuh Golkar, bukan sebaliknya Golkar yang butuh Jokowi," tukasnya.

Diketahui, Jokowi sedang mesra dengan Partai Golkar. Sinyal ini terlihat dari kebijakan mantan Wali Kota Solo itu dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19.

Dalam kebijakan penanganan Covid-19 tersebut Jokowi menunjuk Menko Perekonomian Airlanggga Hartarto dan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Koordinator PPKM Darurat di dalam dan luar Jawa-Bali.

Kontributor : M. Aribowo

Load More