SuaraSumut.id - Fadli Zon mendadak hilang dari media sosial Twitter. Biasanya, politisi Partai Gerindra itu selalu lantang mengkritik pemerintah. Namun, sejak kabar Fadli ditegur Prabowo Subianto buncah, Fadli pun lenyap dari hiruk pikuk medsos.
Para sahabatnya, mulai dari Fahri Hamzah, Rocky Gerung, mencari-cari keberadaan Fadli Zon. Netizen pun kangen dengan cuitan Fadli yang telah menghilang sejak dua pekan terakhir.
Para netizen pun mencari Fadli Zon. Tak sedikit di antaranya menyebut nyali Fadli Zon ciut, seperti kerupuk. Ada juga yang menyarankan Fadli bikin partai baru, jika sudah tak nyaman dengan Gerindra.
Beberapa cuitan para netizen yang merasa kangen, diungkap melalui akun Fahri Hamzah yang mengunggah kenangan dirinya dengan Fadli Zon saat tengah bercengkerama.
Melalui video kenangannya, Fahri mengunggah kebersamaan dengan Fadli Zon saat bermain ayunan bersama dan merasakan kebahagiaan, hingga mengenang masa kecil yang bahagia.
“Bro @fadlizon apa kabar??? Semangat yuk broo masa baru ditegur ketum aja udah ciut kayak kerupuk nyalinya,Tiru dong bro Fahri bikin partai baru klo dah gak cucok ama yg lama,” kata warganet lainnya @kipamanahrasa, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Sabtu (27/11/2021).
“Si zon udah almarhum???,” tulis netizen @OiaaDunya.
“Kepala ada bakpau dua biji, gigi hilang 2, memar dan retak. Awal tahun baru kembali.ekekwkwk,” tulis netizen @Prince_Dimaz.
Pada kesempatan itu, Rocky lantas mengomentari bagaimana Partai Gerindra memperlakukan Fadli. Menurutnya, sejatinya tak ada masalah jika Fadli sesekali lancang memberi kritik pada Pemerintah.
Atau bahkan melampaui penugasan beliau oleh Partai Gerindra. Rocky justru melihat Gerindra sangat kaku. Padahal, meski Gerindra ada di pemerintahan, namun seharusnya tak masalah jika ada anggotanya yang kritis sepanjang menyuarakan kepentingan publik.
“Sebenarnya tak ada masalah. Selain Fadli Zon, bahkan ada Feri Yuliantono yang jauh lebih kritis, seperti soal PCR. Selama semua menyangkut kepentingan publik, harusnya Ketum dan partai paham, mana suara rakyat dan bukan,” katanya.
Baca Juga: Menghilang Usai Ditegur Prabowo, Rocky Gerung Ungkap Kondisi Bathin Fadli Zon
Sebab banjir di Kalimantan memang sebuah problem dan keresahan terutama bagi para anggota DPR. Mereka tentu paham bahwa mewakili rakyat jauh lebih penting daripada mewakili partainya.
“Jadi Fadli Zon itu kini sedang tak beropososi dengan kabinet. Tapi dia tengah beroposisi dengan kedunguan Istana. Saya rumuskan begitu,” kata Rocky Gerung.
Berita Terkait
-
Ditegur Gerindra Usai Kritik Jokowi, Fadli Zon Dirayu Bergabung ke Partai Ummat
-
Fadli Zon Ditegur Gerindra karena Kritik Jokowi, Partai Ummat Siap Beri Tempat
-
Fadli Zon Ditegur Prabowo, Fahri Hamzah Beri Semangat: Bro, Jangan Kapok Ya!
-
Kritik Teguran Prabowo, Pengamat: Fungsi DPR RI Semakin Lemah Cuma Lembaga Stempel
-
Soal Fadli Zon Disemprot Prabowo, Arief Poyuono: Saya Yakin Kangmas Jokowi Tak Marah
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional