SuaraSumut.id - Warga Bagan Deli, Medan Belawan boleh lega. Tahun ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution mulai membenahi wilayah tersebut. Selain itu, Bobby juga bakal berkantor di wilayah Medan bagian utara selama tiga bulan.
Hal ini terungkap saat Bobby Nasution mendengar keluhan nelayan dalam sebuah kegiatan Rembuk Nelayan di Pesisir Medan, Rabu (23/2/2022).
"Pembenahan kampung Bagan Deli ini memang merupakan janji kampanye saya saat pemilihan wali kota. Dan saya juga akan memenuhi janji untuk berkantor di wilayah Medan bagian utara selama tiga bulan," kata Bobby.
Bobby mengatakan, masalah kekumuhan, banjir, dan drainase di kawasan ini butuh penanganan serius dan sesegera mungkin.
"Tadi saya jalan masuk ke sini, banyak saya lihat drainasenya yang jika melihat intensitas hujan seharusnya sudah kering, namun hari ini masih tinggi airnya," sebut Bobby.
Masalah-masalah ini, kata Bobby, sudah dicari solusinya.
"Mudah-mudahan tahun ini kita mulai pembenahannya bekerja sama dengan Pemprovsu, Kementerian PUPR yang punya sungai, pesisir. Kampung-kampung yang ada di wilayah Medan bagian Utara akan kita benahi, khususnya Bagan Deli," katanya.
Pekerjaan ini, sebut Bobby, harus dilakukan secara bersama-sama. Tidak bisa dilakukan Pemko Medan sendiri. Warga Bagan Deli juga dapat memberi masukan untuk keberhasilkan pembenahan ini.
"Mungkin khilaf kami, kemarin ketika berdiskusi tentang penganganan permasalahan di kawasan ini, kelompok masyarakat belum kami libatkan. Pada diskusi ke depan kami akan mengajak warga," tambah Bobby.
Baca Juga: Komisi IX DPR Desak Pemerintah Penuhi Ketersediaan Reagen Sebagai Alat Tes Covid-19 di Gorontalo
Perwakilan nelayan mengeluhkan sulitnya birokrasi untuk mendapatkan surat Tanda surat Tanda Daftar Kapal Perikanan (TDKP) yang diterbitkan Dinas Pertanian dan Perikanan Medan.
Dari 6.000 anggota nelayan, hanya 10 persen memiliki TDKP. Padahal TDKP ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan BBM bersubsidi.
Bobby menanyakan penyebab sulitnya pengurusan TDKP itu. Diperoleh jawaban, bahwa untuk mengurus itu nelayan harus ke Medan Amplas.
Menanggapi hal itu, Bobby langsung memerintahkan Dinas Pertanian dan Perikanan Medan dalam dua minggu berkantor di Bagan Deli untuk mempermudah nelayan mengurus TDKP.
Kepada Kepala UPT Dinas Pertanian dan Perikanan yang hadir pada kegiatan itu, Bobby menegaskan, bahwa saat ini Pemkot Medan berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan hingga ke tingkat paling mikro.
"OPD di lingkungan Pemkot Medan saat ini harus memberikan pelayanan sampai ke tingkat paling mikro, termasuk pelayanan pengurusan TDKP ini," tukasnya.
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Segera Surati Kemenhub Terkait Bus Trans Metro Deli yang Masih Gratis
-
Kembangkan Digitalisasi UMKM, Wujud Konkret Bobby Nasution Tunaikan Janji
-
Masa Depan UMKM Medan Cemerlang di Bawah Kepemimpinan Wali Kota Bobby Nasution
-
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Berikan Rp 100 Miliar ke Wali Kota Medan Bobby Nasution, Buat Apa?
-
Turun Langsung Pimpin Patroli Prokes, Wali Kota Medan Bobby Nasution Buat Masyarakat Merasa Aman
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional