SuaraSumut.id - Massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi demo di kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, Selasa (20/6/2023).
Aksi demo ini buntut dari dipecatnya tiga mahasiswa yang melakukan protes parkir berbayar di kampus tersebut. Kericuhan mewarnai aksi itu. Massa menerobos masuk ke dalam areal kampus.
Mereka hendak menjumpai Rektor UNPRI Medan dan mempertanyakan soal pemecatan sepihak terhadap mahasiswa. Saat menerobos masuk ke dalam areal kampus, pihak keamanan bersama kepolisian mencoba membendung massa aksi. Aksi dorong-dorongan pun tak terhindarkan.
"Polisi jangan represif, kami ingatkan. Kami tidak mau dibenturkan dengan polisi," kata orator aksi.
Guna mencegah kekisruhan semakin meluas, pihak kepolisian mencoba bernegosiasi dengan memfasilitasi pertemuan antara massa dengan pihak kampus.
"Mana, mana rektornya," kecam mahasiswa.
Desak rektor UNPRI turun
Perwakilan Humas UNPRI Devi Marlin sempat menjumpai massa aksi untuk memberikan penjelasan. Namun demikian, massa menolak kehadirannya. Mereka mau rektor yang turun langsung menjumpai mereka.
Polisi perlahan mempersilahkan massa untuk masuk beberapa puluh meter ke dalam areal kampus. Mereka menunggu perwakilan dari rektor untuk datang menjumpai massa.
Baca Juga: Fungsi Tombol atau Knob Release pada Transmisi Mobil Matik
Namun, negoisasi antara massa yang memperjuangkan nasib mahasiswa yang dipecat berlangsung alot. Hingga akhirnya pihak kampus mempersilahkan perwakilan massa untuk masuk ke dalam menjumpai perwakilan rektorat.
"Berdasarkan dari hasil konsolidasi tadi di dalam pihak kampus menetapkan untuk pertemuan pada 5 Juli 2023," kata Ria Anglina Syaputri usai menjumpai perwakilan rektorat.
Dirinya menyampaikan bahwa Rektor UNPRI Prof. Dr. Chrismis Novalinda Ginting, M.Kes, sedang tidak berada di tempat.
"Perjuangan kita tidak berakhir sampai di sini kita akan terus berjuang, atas teman-teman yang sudah ditindas," kata Ria.
"Banyak teman-teman yang sudah di-DO, di skorsing dan terancam dicabut beasiswanya, bahkan pengancaman akan dicabut gelarnya," sambungnya.
Dalam aksinya massa turut membawa spanduk bertuliskan "Hapuskan Komersialisasi Pendidikan, Wujudkan Demokrasi Kampus". Massa aksi juga membakar ban persis di depan kampus UNPRI Medan.
Berita Terkait
-
3 Mahasiwa UNPRI Dipecat Usai Demo Tolak Parkir Berbayar di Kampus
-
Di demo, Massa Ponpes Al Zaytun Indramayu Nyanyikan Lagu Berbahasa Yahudi, Netizen: Lama-lama Israel Muncul di Sini
-
Demo Tuntut Pembubaran, Ribuan Mobil Pendukung Jadi Tameng Pesantren Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang
-
Dianggap Lambat Menangani Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, BEM Unsoed Demo Ajukan 8 Tuntutan
-
Tagih Surat Tugas, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Marahi Anggota Polisi yang Mengamankan Aksi Demo
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Dukung Pemulihan Ekonomi, Bank Mandiri Ringankan Kredit Nasabah Korban Bencana Sumatera
-
Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor Sumut Diperpanjang untuk Kedua Kalinya
-
Wajib Tahu! Ini 10 Makanan Alami Penurun Darah Tinggi
-
Jangan Abaikan Ban Motor, Ini Alasan Wajib Ganti Ban Sebelum Liburan Jauh
-
Motor Kehabisan Oli? Ini Estimasi Biaya Perbaikannya