Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 22 Juni 2023 | 17:25 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan keterangan saat konferensi pers terkait kasus kejahatan di Medan. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Marak aksi geng motor (gemot) dan begal hingga merenggut korban jiwa menandakan Kota Medan sedang tidak baik-baik saja. Pihak kepolisian diminta bertindak lebih tegas terhadap pelaku kejahatan yang telah meresahkan dan mengancam nyawa masyarakat.

Demikian dikatakan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menghadiri paparan di Polrestabes Medan, Kamis (22/6/2023).

Menantu Presiden Jokowi ini juga menyoroti angka pelaku kejahatan sebanyak 140 orang sepanjang Juni 2023 yang ditangkap polisi.

"Ini menjadi suatu tanda yang tidak baik buat Kota Medan. Kenapa? karena kasus sebanyak ini, Medan dalam tindak kekerasan ini kurang baik-baik saja," kata Bobby.

Baca Juga: Elkan Baggott Termotivasi Ikuti Jejak Romero di Premier League, Apa Kabar Klubnya Saat Ini?

Untuk mengatasi maraknya kejahatan jalanan di Medan, kata Bobby, perlu adanya tindakan tegas dari pihak kepolisian.

"Oleh karena itu memang harus dilakukan tindakan tegas, karena korban sampai meninggal. Tentunya kita harapkan tindakan-tindakan tegas ini terus kita lakukan," ungkapnya.

Penyekatan geng motor masuk ke Medan

Pemkot Medan juga mendukung adanya rencana penyekatan di sejumlah titik rawan untuk mencegah masuknya geng motor yang kerap berbuat onar masuk ke Medan.

"Selain patroli yang hari ini sudah dilakukan, kita akan melakukan penyekatan tapi bukan untuk masyarakat umum. Penyekatan di beberapa titik yang tidak boleh dilewati seperti kerumunan bermotor," ucap Bobby.

Baca Juga: Pemain Asal Argentina Bongkar Borok Pesepakbola Liga Indonesia di Ruang Ganti: Makan Hamburger, Ayam Goreng, Donat Saat Turun Minum

"Kemudian, knalpot yang tidak sesuai standar, membawa sajam. Ini akan kita lakukan di beberapa titik yang dianggap rawan terjadi tindak kekerasan di jalanan," sambungnya.

Selain itu, Bobby juga miris dengan usia para pelaku kejahatan yang rata-rata berada di usia produktif.

"Ini yang paling tua umur 29 tahun, ini artinya usia-usia tersangka ini usia produktif," jelasnya.

Pemkot Medan memilki program-program untuk terus memastikan usia produktif bisa melakukan kegiatan positif. Diantaranya menggelar program pemuda bela negara dan telah melatih 100 pemuda yang siap untuk masuk TNI/Polri dan STPDN.

"Mencarikan solusi agar tidak melakukan kegiatan negatif apalagi sampai merugikan orang lain," tukasnya.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda menegaskan tidak akan mentolerir dan akan menindak tegas pelaku kejahatan jalanan.

Pihaknya juga akan meningkatkan patroli dan penyekatan di pintu-pintu masuknya geng motor dan pelaku tindak kejahatan.

"Terkait maraknya begal, geng motor dan tawuran di wilayah hukum Polrestabes Medan upaya yang sudah dilakukan akan kita tingkatkan lagi," jelasnya.

Valentino mengatakan pihaknya juga akan melaksanakan penyekatan di titik-titik masuknya anggota geng motor dan pelaku tindak kejahatan.

Satu pelaku begal diamputasi

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menambahkan, salah satu pelaku begal yang menewaskan Insanul Anshori Hasibuan, mahasiswa UMSU terpaksa diamputasi karena kedua kakinya ditembak.

"Diamputasi, karena mereka melakukan perlawanan kita tegas," katanya.

Hadi mengatakan bahwa Polda Sumut dan jajaran akan bertindak lebih tegas terhadap pelaku kejahatan tidak sekadar ucapan belaka.

"(Polisi) akan melakukan tindakan lebih tegas lagi terhadap pelaku-pelaku yang coba-coba melakukan tindakan seperti itu (kejahatan jalanan-geng motor)," ujarnya.

Pihak kepolisian masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku begal lainnya yang belum tertangkap.

Kontributor : M. Aribowo

Load More