SuaraSumut.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mengajak masyarakat menggerakan pertanian perkotaan atau urban farming. Hal itu dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan.
"Minimal masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sendiri, selain juga mungkin dapat memberikan penghasilan tambahan," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumut, Muhammad Juwaini, dikutip dari Antara, Jumat (1/3/2024).
Menurut Juwaini, banyak tanaman yang dapat ditumbuhkan dengan "urban farming" seperti padi dan berbagai jenis flora hortikultra seperti cabai, bawang dan tomat.
Menurut dia, penguatan pertanian dari pekarangan masyarakat dapat menjadi tulang punggung ketika terjadi kelangkaan pasokan misalnya akibat iklim.
"Kami dari pemerintah provinsi terus mendorong pertanian perkotaan, salah satunya dengan memberikan bantuan benih," kata Juwaini.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertanian yang dilakukan di perkotaan dengan sebagian besar media tanamnya tidak di permukaan tanah atau "urban farming" terus menunjukkan perkembangan di Sumatra Utara.
Catatan BPS Sumut dari Sensus Pertanian 2023 Tahap I pada 1 Juni-31 Juli, terdapat 494 unit usaha urban farming perorangan di provinsi tersebut. Adapun urban farming tersebut menggunakan teknik hidroponik, akuakultur, vertikultur dan lain-lain.
Sementara Pemerintah Kota Medan meyakini penerapan urban farming (pertanian perkotaan) merupakan salah satu langkah dalam pengendalian inflasi daerah.
"Penerapan urban farming didorong untuk pemenuhan kebutuhan pangan, dan penting sebagai upaya kita mengendalikan inflasi daerah," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Medan Agus Suriyono.
Untuk itu, Pemkot Medan mendorong salah satunya para kader pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) Kota Medan agar memanfaatkan perkarangan rumah sebagai lahan pertanian.
Urban farming dianggap sebagai bagian dari solusi untuk menjaga kestabilan harga pangan ketika terjadi lonjakan misalnya akibat krisis pangan.
rming
Berita Terkait
-
Gubernur Bobby Nasution Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2025
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Pemprov Sumut Hadirkan Fast Track Young Preneur 2025, 1.700 Pelaku UMKM Didorong Naik Kelas
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Dukung Pemulihan Ekonomi, Bank Mandiri Ringankan Kredit Nasabah Korban Bencana Sumatera
-
Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor Sumut Diperpanjang untuk Kedua Kalinya
-
Wajib Tahu! Ini 10 Makanan Alami Penurun Darah Tinggi
-
Jangan Abaikan Ban Motor, Ini Alasan Wajib Ganti Ban Sebelum Liburan Jauh
-
Motor Kehabisan Oli? Ini Estimasi Biaya Perbaikannya