SuaraSumut.id - Oknum ASN yang bekerja di Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Pemkab Tapsel), Sumatera Utara (Sumut) diduga merudapaksa pelajar SMP berusia 13 tahun hingga hamil.
Aksi bejat tersebut dilakukan pelaku berinisial ALS (57) di warung kopi orang tua korban di Kota Padangsidimpuan.
Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan AKP Desman Manalu mengatakan kejadian berawal pada Jumat 24 Mei 2024 sore. Kala itu ALS datang ke warkop orang tua korban.
"Kebetulan korban yang sedang menjaga warung. Lalu, terlapor meminta korban untuk membuatkan kopi untuk dirinya," kata Desman, dikutip dari akun Instagram @polres_padangsidimpuan, Senin (25/11/2024).
Saat korban meletakkan kopi di atas meja, ALS langsung menyekap mulut korban dan menariknya ke arah kamar mandi warung yang jaraknya kurang lebih 1 meter.
"Di situ pelaku melakukan rudapaksa terhadap korban. Usai melakukan aksinya, terlapor mengancam korban agar tak memberitahukan peristiwa itu ke siapapun, dan memberikan uang Rp 5 ribu," ujarnya.
ALS kembali datang ke warkop itu pada Selasa (28/5) sore. Dengan melakukan modus yang sama, pelaku memesan kopi kepada korban. Saat kopi diantarkan oleh korban, pelaku langsung merudapaksa korban.
Singkat cerita, perbuatan pelaku terbongkar setelah orang tua korban curiga dengan kondisi perut anaknya. Saat diinterogasi, korban hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan orang tuanya.
Kasus ini dilaporkan orang tua korban ke Polres Padangsidimpuan. Petugas telah memeriksa korban dan sejumlah saksi.
Waka Polres Padangsidimpuan Kompol Rahman Takdir Harahap mengatakan hingga saat ini pihaknya masih mencari keberadaan pelaku ALS. Dirinya mengatakan menyebut penyidik sudah mendatangi kediaman pelaku, namun tidak ditemukan.
"Penyidik sudah mencoba menjumpainya di kediamannya maupun mencari keberadaannya yang teridentifikasi sebagai oknum ASN di Pemkab Tapsel. Berdasarkan informasi yang kita peroleh, sejak kasus ini dilaporkan oleh orang tua korban, terlapor sudah tidak berada di rumah. Sampai sekarang kita masih mencari dan melakukan penyelidikan untuk memintai keterangan terlapor," jelasnya.
Petugas juga berkoordinasi dengan Pemkab Tapsel, tempat pelaku bekerja, untuk bisa memeriksa pelaku. Hal ini untuk memudahkan kehadirannya (terlapor), sehingga bisa diambil keterangannya.
Berita Terkait
-
Driver Taksi Rudapaksa Penumpang, DPR: Negara Tak Boleh Biarkan Perempuan Hidup Dalam Rasa Tak Aman
-
46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
-
Siswi SD di Cilincing Jakut Tewas usai Dirudapaksa ABG, Ibu Korban Mendadak Meninggal
-
Denny Sumargo Umumkan Kasus Rudapaksa Gadis Disabilitas Masuk Pengadilan
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Pasien Rudapaksa di RSU UKI Saat Demo?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih
-
Kementerian PU Buka Kembali Jembatan Krueng Tamiang, Mobilitas Warga Mulai Pulih
-
Bencana Alam Sumut: 209 Orang Luka-Luka, 60 Masih Hilang!
-
Jalan Nasional Medan-Aceh Tamiang Kembali Dibuka, Warga Bersyukur: Alhamdulillah!