SuaraSumut.id - Delima Silalahi, seorang aktivis lingkungan yang kerap menyuarakan protes penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL) mendapat teror berupa paket berisi bangkai burung.
Paket bangkai burung ini dikirim ke rumahnya di Desa Parik Sabungan, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), pada Jumat 30 Mei 2025 pagi.
Diduga pengiriman paket bangkai burung ini terkait dengan tindak-tanduk Delima Silalahi dan aktivis lainnya yang fokus menyuarakan agar TPL ditutup terkait isu kerusakan lingkungan.
"Teman kami Delima Silalahi sekitar jam delapan (Jumat pagi) mendapatkan paket isinya burung yang sudah mati dan berdarah," kata Direktur Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM), Rocky Pasaribu kepada SuaraSumut.id, Minggu 1 Juni 2025.
Dirinya menduga paket berupa kardus yang berisi bangkai burung ini dikirim pada malam hari ke rumah Delima Silalahi.
Mendapat adanya kiriman paket, Delima sempat bingung karena merasa tidak ada memesan.
Delima kemudian menanyakan kepada anggota keluarga lainnya, yang juga mendapat jawabannya.
Tak lama kemudian, Delima lalu membuka paket kardus kecil tersebut.
Tak dinyana, isi paket adalah bangkai burung dalam kondisi berlumuran darah dengan luka sayatan.
"Kami menduga teror itu ada kaitanya dengan perjuangan kita bersama untuk melawan perusahaan perusak lingkungan yang ada di kawasan Danau Toba. Kami tegaskan kami tidak takut dan kami akan melawan," ujar Rocky.
Lebih lanjut, Rocky membeberkan adapun perusahaan yang disebutnya perusak lingkungan yang kerap mereka sorot untuk ditutup yakni TPL.
Dirinya mengatakan aksi penutupan TPL saat ini semakin gencar disuarakan oleh berbagai elemen masyarakat di Sumut, dan diduga ada kaitannya dengan teror bangkai burung ini.
"Kami duga ini menjurus pada salah satu perusahaan yang kami advokasi sudah cukup lama, yaitu TPL. Akhir-akhir akhir ini khususnya sekitar 3 bulan ini, kami cukup gencar, bahkan beberapa pimpinan gereja di sini juga sudah terlibat untuk kampanye agar perusahaan ini segera ditutup,” katanya.
Menurutnya, Delima Silalahi sudah cukup lama yang lantang menyuarakan penutupan terhadap TPL.
"Kenapa ke kak Delima, mungkin karena dia sudah cukup lama jadi aktivis lingkungan dan sejak awal sudah menentang keberadaan perusahaan ini," jelas Rocky.
Ia pun menduga kalau penutupan ini menjadi bentuk teror sekaligus pembungkaman terhadap aktivis yang kerap menyuarakan agar TPL ditutup.
Berita Terkait
-
Luhut Bantah Keras! Tegaskan Tak Punya Kaitan Apapun dengan PT Toba Pulp Lestari
-
Menguak Pemilik PT Toba Pulp Lestari, Benarkah Luhut di Balik Raksasa Kertas Ini?
-
Dituding Jadi Biang Bencana Banjir Sumut, PT Toba Pulp Lestari: Operasional Kami 'TAAT' Aturan
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial