- Bencana banjir bandang dan longsor di Tapsel, Sumut, pada 24 November 2025, menyebabkan 50 orang meninggal dunia.
- Hingga 1 Desember 2025, 46 warga masih hilang dan 5.366 jiwa harus mengungsi akibat kerusakan fasilitas.
- Kecamatan Batangtoru mengalami dampak paling parah, dengan 31 meninggal dan 31 dilaporkan masih hilang.
SuaraSumut.id - Bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), menelan korban jiwa yang tidak sedikit.
Berdasarkan laporan BPBD Tapanuli Selatan, hingga Senin 1 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia menjadi 50 orang. Sementar 46 warga masih dinyatakan hilang dan 49 lainnya mengalami luka berat.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Tapsel, Julkarnaen Siregar, korban meninggal tersebar di sejumlah kecamatan. Rinciannya:
- Sipirok: 1 meninggal, 2 hilang
- Angkola Barat: 2 meninggal
- Batangtoru: 31 meninggal, 31 hilang
- Angkola Sangkunur: 10 meninggal, 13 hilang
- Angkola Selatan: 2 meninggal
- Marancar: 1 meninggal
"Kecamatan Batangtoru menjadi wilayah dengan dampak terparah," katanya melansir Antara.
Selain korban jiwa, jumlah pengungsi juga terus meningkat. Sedikitnya 5.366 warga mengungsi karena rumah dan fasilitas umum di kawasan terdampak mengalami kerusakan berat.
Pengungsian tersebar di rumah kerabat, Madrasah Purba Tua Sipirok, kantor kecamatan, Sopo Daganak, dan sejumlah lokasi lain yang dijadikan pos sementara.
Kerusakan mencakup rumah penduduk, jalan, irigasi, persawahan, sekolah, jaringan air bersih, serta fasilitas umum lainnya. BPBD bersama perangkat kecamatan masih melakukan pendataan menyeluruh untuk memastikan skala kerusakan.
Bencana ini dipicu oleh hujan deras berintensitas tinggi sejak Senin 24 November 2025. Curah hujan ekstrem menyebabkan sejumlah sungai meluap dan material longsor menerjang permukiman warga, terutama di daerah bantaran sungai dan lereng perbukitan.
Bencana berdampak pada 12 dari 15 kecamatan di Tapanuli Selatan. Wilayah terdampak meliputi Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tano Tombangan Angkola, Angkola Muaratais, dan Arse.
Hingga kini, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan relawan terus melakukan pencarian terhadap warga yang masih hilang. Evakuasi dan penyaluran bantuan darurat juga terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan logistik, air bersih, dan layanan kesehatan bagi para pengungsi.
Tag
Berita Terkait
-
Banjir Sumatera Bukan Bencana Alam, Amnesty International: Cerminan Kebijakan Pro Deforestasi
-
Gubernur Aceh Kembali Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 8 Januari 2026
-
5 Rekomendasi SUV Lawas yang Tangguh: Libas Banjir dan Jalan Berlubang Tanpa Gentar
-
Pemerintah Mulai Tentukan Lokasi Hunian Tetap untuk Korban Banjir Sumatera
-
PU Percepat Penanganan Banjir Aceh Tamiang, 36 Alat Berat Dikerahkan
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih