SuaraSumut.id - Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan menurun. Hal ini merupakan dampak dari mewabahnya virus corona atau Covid-19.
Saat ini stok darah hanya tinggal sekitar 4.000 kantong. Padahal sebelumnya berada pada kisaran 6000 kantong.
"Ketersediaan/stok darah di PMI Kota Medan saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan kota itu saja," ujar Ketua PMI Medan Musa Rajekshah seperti dilansir dari Antara, Kamis (17/9/2020).
Ia menilai, pandemi Covid-19 membuat warga khawatir ke luar rumah atau membuat kegiatan termasuk untuk mendonorkan darah.
Baca Juga:Sebanyak 3,6 Juta Warga Sumbar Terdaftar di DPS Pilkada 2020
"Ketersediaan darah yang hanya 4.000 kantong itu hanya mencukupi untuk melayani kebutuhan di PMI Kota Medan saja," ujar Ijeck, panggilan akrab Musa Rajekshah.
Padahal, kata Ijeck, PMI Kota Medan biasanya bisa membantu kebutuhan PMI di kabupaten/kota lainnya di Sumut.
"Agar tidak menjadi masalah, PMI Kota Medan memaksimalkan aksi jemput bola," katanya.
Ia mengatakan, jemput bola dilakukan mulai ke masyarakat, perusahaan, organisasi, instansi pemerintah atau swasta, jajaran TNI/Polri dan juga rumah ibadah.
"PMI masih juga melakukan kegiatan penggalangan donor darah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan," cetusnya.
Baca Juga:Hari Palang Merah Sedunia, Ketahui Sejarah Terbentuknya PMI
PMI Medan juga terus melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap para relawan.
"Kita berharap momentum peringatan Hari PMI pada 17 September 2020, akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat mendonorkan darahnya," pungkasnya.