Rebutan Senpi dengan Pelaku Pungli, Seorang Polisi Kena Tembak

Bripka Siregar mengalami luka serius di bagian perut akibat tertembak saat perebutan senjata api dengan terduga pelaku pungutan liar.

Suhardiman
Kamis, 24 September 2020 | 19:29 WIB
Rebutan Senpi dengan Pelaku Pungli, Seorang Polisi Kena Tembak
Ilustrasi Penembakan (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

SuaraSumut.id - Seorang personel Polisi, Bripka Siregar  menjalani perawatan di Rumah Sakit  Bhayangkara Medan.

Bripka Siregar mengalami luka serius di bagian perut akibat tertembak saat perebutan senjata api  dengan terduga pelaku pungutan liar.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan mengatakan, peristiwa terjadi di Desa Membang Muda, Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara, Rabu (23/9/2020) sekitar pukul 23.00 WIB.

Saat itu korban sedang melakukan patroli bersama seorang rekannya. Mereka mendapat laporan ada dua orang diduga melakukan pungutan liar kendaraan yang melintas.

Baca Juga:Jenazah Wanita di Sumut Dimandikan Petugas Pria, MUI Panggil RS

Mereka ke lokasi dan mengamankan dua diduga pelaku yang masih buron itu. Saat dilakukan pengembangan, pelaku melakukan perlawanan dan merebut senjata api yang dipegang korban.

Pelaku berhasil merebut senjata api korban saat bergumul. Pelaku menembakan bagian perut korban. Personel berusaha kembali mengamankan, namun pelaku melarikan diri.

"Saat ini anggota kita sudah dalam perawatan di RS Bhayangkara di Medan dan alhamdulillah tadi sudah dilakukan operasi pengangkatan proyektil dan kondisinya stabil," kata Deni dilansir dari Antara, Kamis (24/9/2020).

Tim Satreskrim Polres Labuhanbatu sudah mengantongi indentitas pelaku dan tetap melakukan pengejaran.

Pihaknya mengimbau agar para pelaku menyerahkan diri ke Polsek terdekat dan Polres.

Baca Juga:KontraS Tagih Janji Edy Rahmayadi Selesaikan Konflik Agraria di Sumut

"Tim gabungan dari Polres Labuhanbatu sedang melakukan pengejaran. Kita mengantongi nama-namanya salah satunya seorang residivis," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini