Kerabat Presiden Jokowi Dibunuh karena Menagih Utang Rp 145 Juta ke Pelaku

Saat melakukan aksinya, pelaku juga disebut sempat mengambil ATM milik korban dan meminta nomor pin saat korban dalam kondisi setengah sadar.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 23 Oktober 2020 | 13:14 WIB
Kerabat Presiden Jokowi Dibunuh karena Menagih Utang Rp 145 Juta ke Pelaku
Foto EP, pelaku pembunuhan terhadap kerabat Presiden Jokowi, Yulia yang tewas terbakar di mobil. (istimewa)

SuaraSumut.id - Peristiwa pembunuhan yang terjadi di Dukuh Cendana Desa Sugihan, Bendosari, Kabupaten Sukoharjo pada Selasa (20/10/2020) malam dipicu adanya utang piutang.

Polisi menyebut Yulia (42), yang masih kerabat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menagih utang kepada pelaku.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Wihastono Yoga Pranoto mengatakan, polisi menangkap EP (30) pelaku yang memiliki utang kepada korban.

Menurutnya, peristiwa tersebut berawal dari kedatangan korban untuk menagih utang ke rumah pelaku di Desa Ngesong, Sukoharjo. Pelaku dan korban, kata dia, memiliki kerja sama bisnis.

Baca Juga:Terungkap! Kerabat Presiden Jokowi Dibunuh Gegara Nagih Utang

"Bisnisnya ayam," katanya seperti dilansir Antara di Semarang, Jumat (23/10/2020).

Korban kemudian dihabisi pelaku dengan menggunakan linggis di kandang ayam di rumah pelaku tersebut.

"Nagih, nominalnya Rp 145 juta," katanya.

Saat melakukan aksinya, pelaku juga disebut sempat mengambil ATM milik korban dan meminta nomor pin saat korban dalam kondisi setengah sadar. Disebutkan pula bahwa enam orang saksi sudah dimintai keterangan dalam perkara tersebut.

Sebelumnya, aparat Polres Sukoharjo memastikan jika kematian Yulia yang tewas di dalam mobil Daihatsu Xenia karena pembunuhan. Bahkan, polisi menemukan adanya kesengajaan pembakaran mobil tersebut.

Baca Juga:Ini Penampakan Kandang Ayam, Tempat Kerabat Presiden Jokowi Tewas Dibunuh

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan berdasarkan dari hasil autopsi maupun olah tempat kejadian perkara (TKP) peristiwa tersebut merupakan murni pembunuhan.

"Dari hasil autopsi ditemukan luka memar di bagian kepala dan pukulan benda tumpul di rahang," katanya seperti dilansir Solopos.com-jaringan Suara.com pada Kamis (22/10/2020).

Selain luka-luka, polisi juga menemukan jeriken dan sisa bekas kebakaran di sekitar lokasi kejadian tersebut.

Bambang mengemukakan, korban sengaja dibakar seseorang untuk menghilangkan barang bukti. Namun Bambang belum bisa memastikan, kemungkinan korban dibunuh lebih dulu sebelum dibakar atau lainnya.

"Teknis apakah korban dibunuh dulu, nanti dijelaskan lebih lanjut. Tapi ada luka pukulan benda tumpul di bagian kepala dan rahang," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini